Tumbuhan monokotil atau monocotyledonae adalah tumbuhan angiospermae yang mempunyai biji dengan satu daun lembaga. Maka dari itu, tanaman monokotil sering disebut sebagai tanaman biji tunggal.
Kelompok tanaman ini banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber pangan, sumber energi, bahan baku industri, dan keperluan lainnya. Tanaman ini memiliki ciri khusus dengan beberapa klasifikasi famili didalamnya.
Ingin tahu tentang tumbuhan monokotil? Yuk simak penjelasan berikut.
Ciri-ciri Tumbuhan Monokotil
Tanaman monokotil memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan tumbuhan dikotil. Mengutip dari “Biologi Interaktif SMA/MA – Kelas X”, berikut ciri-ciri tumbuhan monokotil yang perlu dipahami.
- Biji mempunyai lembaga berjumlah satu daun lembaga.
- Ketika berkecambah biji tanaman ini tidak bisa membelah.
- Tanaman monokotil mempunyai akar serabut dan tidak berkambium. Pada ujung akarnya dilindungi oleh akar lembaga atau koleorhiza.
- Batang monokotil tidak bercabang, berbuku dengan ruas yang jelas, dan tidak berkambium.
- Tanaman monokotil memiliki daun tunggal yang berpelepah. Daun tersebut bertulang sejajar atau melengkung.
- Bunga berkelipatan tiga.
Struktur Tubuh Tanaman Monokotil
Sama halnya dengan kelompok kingdom plantae lainnya, tanaman monokotil juga terusun atas organ pokok seperti akar, batang, dan daun. Berdasarkan penjelasan di buku “Biologi SMA dan MA Jilid 2”, berikut penjelasan lengkapnya.
1. Akar
Akar adalah bagian tumbuhan berbiji yang ada di dalam tanah. Biasanya warnanya putih dan bentuknya umumnya meruncing untuk memudahkan menembus tanah. Akar berguna untuk memperkyat tumbuhan, menyerap air dan unsur hara, serta tempat penyimpanan makanan.
Akar lembaga atau calon akar sudah ada sejak tumbuhan masih berbentuk lembaga di dalam biji. Saat biji mulai berkecambah, sistem perakaran akan berbeda tergantung dari jenis tanamannya.
Pada tanaman monokotil, akarnya berbentuk serabut. Akar monokotil ini nantinya akan berkembang dan bertambah jumlahnya dengan ukuran yang relatif sama. Akar tersebut biasanya keluar dari pangkal batang.
2. Batang
Batang monokotil terusun atas lapisan epidermis, korteks, dan stele. Berikut penjelasannya.
a. Epidermis
Pada tanaman monokotil, epidermis memiliki dinding sel yang tebal. Bagian ini juga dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu.
b. Korteks
Korteks pada batang monokotil berupa jaringan yang ada di bawah epidermis. Korteks biasanya terdiri dari sel sklerenkim yang merupakan kulit batang. Kulit ini berguna untuk memperkuat dan mengeraskan bagian luar batang.
c. Stele
Stele merupakan bagian jaringan di bawah korteks. Umumnya batas stele dan korteks tidak jelas. Stele berisi berkas vaskuler yang tersebar di empulur dan terkonsentrasi di dekat kulit batang.
Tipe berkas vaskuler pada tanaman monokotil yaiti kolateral tertutup. Artinya, di antara floem dan xilem tidak terdapat kambium. Maka dari itu, tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder.
Tanaman berbiji satu ini hanya mengalami pertumbuhan primer. Perbesaran batang dilakukan dengan mekanisme pembentukan rongga. Bagian tersebut terbentuk dengan menghilangkan empulur, kecuali pada buku batang. Hal ini bisa dilihat pada rongga yang ada di batang tanaman padi.
3. Daun
Ciri khas dari daun tumbuhan monokotil yaitu tidak terdapat jaringan parenkim palisade dan hanya ada jaringan spons. Proses fotosintesis terjadi di sel penyusun jaringan spons yang bentuknya bulat. Pada jaringan ini juga terdapat ruang antar sel.
Klasifikasi Tumbuhan Monokotil
Kelompok tumbuhan monokotil terbagi menjadi lima suku atau famili. Mengutip dari “Biologi Interaktif SMA/MA – Kelas X”, berikut penjelasannya.
1. Poaceae (Gramineae)
Famili yang pertama yaitu poaceae. Kelompok ini biasanya digunakan sebagai tanaman pangan. Contoh tumbuhan monokotil dari famili poaceae yaitu; gandung, tebu, jagung, dan lain sebagainya.
Adapun ciri-ciri tanaman dari suku ini seperti berikut:
- Bentuk batang seperti tabung.
- Disetiap ruas batang terdapat daun.
- Daun berbentuk pita dan memiliki pelepah yang membungkus batang.
- Bunganya seperti bulir dan tidak mempunyai mahkota.
- Perkembangbiakan generatif dibantu dengan bantuan angin.
2. Zingiberaceae
Kelompok tumbuhan monokotil berikutnya yaitu zingiberaceae. Famili ini banyak dijumpai di daerah tropis dan subtropis. Biasanya dimanfaatkan sebagai rempat atau tanaman obat.
Kelompok tanaman ini mudah dikenali dari ciri-cirinya yaitu mempunyai daun yang lebar dengan pelepah yang membungkus batang dan berumah satu. Contoh tanaman dari suku ini antara lain; jahe, kunyit, kencur, lempuyang, lengkuas, dan pacing.
3. Musaceae
Musaceae merupakan tanaman monokotil yang mempunyai. rimpang dan berserat. Batang tanaman ini tumbuh berkelompok dalam satu rumpun. Sementara itu, daunnya melebar dengan helaian lonjong dan biasanya dilapisi lilin.
Contoh tumbuhan suku musaceae yaitu pisang hias, pisang manila, pisang bagu, pisang tunjuk langit, dan pisang hawaii.
4. Arecaceae (Palmae)
Kelompok tumbuhan berbiji satu lainnya yaitu arecaceae. Famili ini biasanya berupa pohon keras yang memiliki bunga berbentuk malai dan tidak bermahkota. Daun tanaman ini menempel dibagian batang dan terusun rapat.
Tanaman ini biasanya dimanfaatkan sebagai protein nabati dan lemak nabati. Contohnya; kelapa, sagu, kelapa sawit, siwalan, salak, rotan, aren, dan kurma.
5. Orchidaceae
Suku dari tanaman monokotil yang terakhir yaitu orchidaceae. Tanaman ini memiliki bunga yang indah dengan warna dan bentuk yang bervariasi. dan bervariasi baik dari bentuk maupun warna.
Famili orchidaceae umumnya memiliki tiga lembar daun bunga dan kelopak bunga mirip dengan daun bunganya. Contoh tumbuhan monokotil dari suku ini yaitu; anggrek vanda, anggrek bulan, vanili, dan anggrek merpati.