Buruh Tolak Kenaikan UMP 2023, Ancam Aksi Besar Pekan Depan

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/aww.
Demonstran yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melintas dekat mobil komando saat berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Banten di Serang, Senin (6/12/2021).
Penulis: Nadya Zahira
28/11/2022, 21.30 WIB

Kemudian, untuk biaya makan sebanyak tiga kali sehari dengan anggaran sehari Rp 40.000 menghabiskan sekitar Rp 1,2 juta dalam sebulan. Tak hanya itu, biaya listrik juga diperlukan kurang lebih sekitar Rp 400.000, serta biaya komunikasi sebanyak Rp 300.000, sehingga totalnya sebesar Rp 3,7 juta.  

"Jika upah buruh DKI 4,9 juta dikurangi 3,7 juta hanya sisanya 1,2 juta. Apakah cukup membeli pakaian, air minum, iuran warga, dan berbagai kebutuhan yang lain?Jadi dengan kenaikan 5,6% buruh DKI tetap miskin," ujar Said Iqbal. 

DEMO BURUH TOLAK UPAH MURAH (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/aww.)

Kemudian, UMP DKI yang naik 5,6% akan mengakibatkan UMK di seluruh Indonesia menjadi kecil. Oleh sebabnya, Partai Buruh dan organisasi Serikat Buruh mendesak agar UMP DKI direvisi menjadi sebesar 10,55% sebagai jalan kompromi dari serikat buruh yang sebelumnya mengusulkan 13%.

Said mengatakan, Partai Buruh dan organisasi Serikat Buruh mengapresiaai sikap pemerintah yang menggunakan Permenaker 18/2022 dan tidak lagi menggunakan PP 36/2021.

 Kendati demikian, Partai Buruh dan organisasi Serikat Buruh meminta Bupati dan Walikota dalam merekomendasikan nilai UMK ke Gubernur adalah sebesar antara 10 hingga 13%. 

"Bilamana tuntutan di atas tidak didengar, mulai minggu depan akan ada aksi besar di berbagai daerah di seluruh Indonesia untuk menyuarakan kenaikan upah sebesar 10 hingga 13%," tegas Said. 

 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira