Perusahaan teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Modalku menyalurkan pinjaman Rp 4 triliun sejak awal tahun ini. Perusahaan berfokus memberikan kreditkepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berjualan online di e-commerce maupun platform seperti Gojek dan Grab.
Co-Founder sekaligus COO Modalku Iwan Kurniawan mengatakan, pengajuan pinjaman meningkat selama pandemi corona. Sebelum ada pandemi, transaksi mencapai 1 juta.
Lalu, transaksinya meningkat menjadi 2,5 juta pada pandemi virus corona. “Tetapi kami selektif,” kata Iwan saat konferensi pers secara virtual, Rabu (29/7).
Hal itu dilakukan guna meminimalkan risiko gagal bayar (non performing loan/NPL). Apalagi, banyak pengusaha yang pendapatannya menurun akibat pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Modalku berfokus menyasar UMKM yang berjualan secara online. Sebab, perusahaan dapat menganalisis data-data penjualannya, guna mengukur risiko.
Selain itu, layanan e-commerce diminati selama pandemi corona. Hal ini tecermin pada Databoks di bawah ini:
Oleh karena itu, Modalku akan berfokus pada UMKM yang adaptif di masa pagebluk ini. “Sekarang, penggunaan layanan digital bukan hanya survive menghadapi pandemi, tapi jauh lebih intens," kata Iwan.
Modalku pun bekerja sama dengan sejumlah perusahaan penyedia platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Zilingo. Sebab, berdasarkan survei Modalku terhadap 200 responden, sebagian besar UMKM berjualan di e-commerce.
Secara rinci, 77,5% berjualan di Shopee dan 70,5% di Tokopedia. Lalu, 62% berdagang melalui aplikasi percakapan seperti Selain WhatsApp dan Line.
Ada juga yang berjualan di media sosial seperti Facebook dan Instagram, maupun Gojek dan Grab. "Ini jadi potensi untuk mendukung lebih banyak lagi pengusaha online," ujar Project Manager Micro Business Modalku Yuliana Prabandari.
Penjual online di berbagai platform digital bisa mendapatkan pinjaman tanpa agunan hingga Rp 250 juta dengan jangka waktu sampai 12 bulan. Bunga pinjaman mulai dari 2% per bulan, disesuaikan dengan profil risiko dari masing-masing UMKM.
Untuk penjual di platform e-commerce, perusahaan biasanya memberikan penilaian kredit atau credit scoring berdasarkan data penjualan. Pada platform lain seperti WhatsApp, Instagram, Dan Facebook, perusahaan mengandalkan penilaian dari rekening koran.
Perusahaan pun telah menyalurkan pinjaman ratusan miliar rupiah kepada para pedagang di e-commerce. "Target kami layani sebanyak mungkin pengusaha online," kata Digital Marketing Director Modalku Alexander Christian.
Sekadar informasi, total penyaluran pinjaman oleh Modalku mencapai Rp 15 triliun sejak pertama kali berdiri pada 2016. Kredit ini mencakup Indonesia, Malaysia, Singapura dan Vietnam.