Riset Snapcart menunjukkan, jumlah pengguna dan transaksi di platform ShopeePay melampaui GoPay besutan Gojek dan OVO selama tiga bulan terakhir. Teknologi finansial (fintech) pembayaran terkait Shopee ini menerapkan beberapa strategi untuk merebut pasar kedua pemain utama.
Salah satunya, menyediakan berbagai promosi seperti potongan harga atau diskon, uang kembali (cashback), beli satu gratis satu, dan lainnya. Yang teranyar, ShopeePay menggelar kampanye Rp 1 selama 18 Agustus hingga 9 September.
Diskon berupa voucer seperti itu berfokus mendorong transaksi mitra penjual (merchant) yang menerapkan bisnis online to offline (O2O). "Kami percaya, kampanye ini bisa mendorong penetrasi transaksi digital di Indonesia serta mendukung cashless society," ujar Manager Marketing ShopeePay Cindy Candiawan saat konferensi pers virtual, Selasa (25/8).
Selain itu, ShopeePay berfokus menggaet banyak mitra untuk meningkatkan transaksi. Saat ini, perusahaan telah menggaet ratusan ribu mitra di Indonesia mulai dari sektor kuliner, busana, ritel, logistik hingga donasi.
ShopeePay menjadi salah satu metode pembayaran yang tersedia di platform e-commerce Shopee. Setidaknya, 45% transaksi di platform ini menggunakan ShopeePay.
Lalu, transaksi mitra O2O juga meningkat enam kali lipat dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa merchant itu di antaranya Alfamart, Chattime, Starbucks, Burger King, McDonald's, dan lainnya.
ShopeePay juga telah hadir di lebih dari 500 kota/kabupaten di Indonesia. Transaksi di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pun meningkat lebih dari delapan kali lipat.
Selain itu, mengandalkan transaksi di platform Shopee. Apalagi, berdasarkan riset iPrice, Shopee menempati urutan pertama dengan jumlah kunjungan terbanyak pada kuartal II 2020, yakni 93,44 juta per bulan.
Shopee mengalahkan Tokopedia yang jumlah kunjungan ke platform-nya 86,103 juta per bulan. Posisi ketiga ditempati oleh Bukalapak 35,3 juta. Lalu, Lazada 22 juta, Blibli 18 juta, dan JD.id 9,3 juta.
Layanan e-commerce pun kian diminati selama pandemi corona. Hal ini tecermin pada Databoks di bawah ini:
Sedangkan layanan berbagi tumpangan (ride hailing) seperti Gojek dan Grab menurun akibat pandemi Covid-19. Tidak heran jika berdasarkan riset Snapcart, jumlah pengguna dan transaksi ShopeePay melampaui GoPay dan OVO.
Sebagaimana diketahui, GoPay merupakan layanan pembayaran di platform Gojek. Sedangkan layanan OVO tersedia di aplikasi Grab.
Sebanyak 68% dari total 1.000 responden menggunakan ShopeePay dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan OVO dan GoPay masing-masing digunakan 56% pengguna.
Kemudian, 42% menggunakan DANA dan 19% LinkAja.
Volume transaksi ShopeePay juga yang tertinggi, yakni 32% dari total dompet digital (e-wallet) di Indonesia. Disusul oleh OVO 25%, GoPay 20%, DANA 16%, dan LinkAja 8%.
Nilai transaksi di platform ShopeePay pun yang tertinggi, yakni 34% dari total e-wallet. Kemudian OVO 25%, DANA 17%, GoPay 16%, dan LinkAja 9%.
Sedangkan berdasarkan riset iPrice dan App Annie menunjukkan, GoPay dan OVO masih memimpin pasar fintech pembayaran di Indonesia pada kuartal II. Ini tecermin pada Databoks di bawah ini: