Kecepatan Internet di Beberapa Negara Melambat Akibat Pandemi Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Ismai
Ilustrasi, wartawan menggunakan internet saat mereka bekerja di dalam pusat media yang dikelola oleh pemerintah di Srinagar, India, Jumat (10/1/2020).
3/4/2020, 13.52 WIB

Di Italia, peningkatan penggunaan internet terjadi sejak akhir Februari. Lalu, di Amerika Utara lonjakan terjadi di Kanada pada pekan ketiga Maret. Kemudian diikuti Meksiko dan Amerika Serikat. 

Alhasil, berdasarkan data Speedtest, kecepatan internet di beberapa negara melambat. Di AS, kecepatan unduhan broadband menurun dari sekitar 140 Mbps pada 9 Maret menjadi 133 Mbps pada 16 Maret.

Di Kanada, kecepatannya melambat dari sekitar 129 Mbps menjadi 121 Mbps. Sedangkan kecepatan broadband Meksiko stagnan.

Sejumlah negara Eropa juga mengalami perlambatan kecepatan pengiriman data. Di Jerman misalnya, kecepatan unduh broadband menurun dari sekitar 103 Mbps menjadi 93 Mbps.

(Baca: Video Streaming di 6 Negara Eropa Terbaik, Indonesia Dapat Skor Wajar)

Di Italia, kecepatannya menurun dari 130 Mbps menjadi 126 Mbps. Kinerja broadband seluler menurun di sebagian besar negara-negara Eropa, kecuali Belanda yang justru naik tajam. 

Hal serupa terjadi di Asia. Di Tiongkok, kinerja broadband menurun pada pertengahan Januari. Kini, kecepatan internetnya mulai membaik seiring berkurangnya kasus virus corona baru.

Regulator Eropa merespons lonjakan penggunaan internet tersebut. Mereka meminta layanan streaming besar seperti Netflix, Amazon, dan YouTube mengurangi kualitas video. 

Layanan video on-demand (VoD) Netflix juga mengurangi konsumsi bandwidth-nya sampai 25%. Pengurangan konsumsi bandwidth pun berpengaruh terhadap kualitas video Netflix. Dari 4K Ultra High Definition (HD) dan High Definition (HD) menjadi Standard Definition (SD).

Amazon dan YouTube mengantisipasi langkah serupa. Keduanya memilih memberikan streaming bit rate yang lebih rendah daripada mengurangi resolusi gambar.

(Baca: Internet Lambat meski Ada Palapa Ring, Jokowi Janjikan 4 Ribu BTS Baru)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan