Riset CSIS: Mitra Grab Lebih Mudah Dapat Pinjaman

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, mitra driver Grab di kawasan Pinang Ranti, Jakarta TImur (9/4/2018).
25/6/2020, 15.09 WIB

Sebanyak 57% mitra GrabBike mendapatkan pinjaman dengan angsuran rata-rata Rp 1 juta per bulan. Mayoritas pinjaman digunakan untuk membuka usaha atau membayar cicilan motor. 

(Baca: Setelah PHK Karyawan, Gojek dan Grab Fokus Pada 3 Layanan Ini)

Sedangkan, 79% mitra GrabCar mendapatkan pinjaman dengan angsuran rata-rata Rp 2,2 juta per bulan. Jumlah angsuran ini lebih besar daripada GrabBike, karena mayoritas untuk membayar cicilan mobil.

Selain akses pinjaman, para mitra GrabBike dan GrabCar menjadi sering menabung di bank. Sebanyak 75% mitra GrabBike menabung secara rutin rerata Rp 890 ribu, sementara 69% mitra GrabCar rata-rata Rp 1,4 juta per bulan. 

"Jadi, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin," ujar dia. (Baca: Pecat 360 Pegawai, Bos Grab Janji Tak Ada PHK Lagi Tahun Ini)

Pada layanan GrabKios, para mitra turut membantu pelanggan di sekitarnya untuk mengakses layanan finansial. Misalnya, dengan menyediakan pembayaran tagihan listrik, air hingga transfer uang ke keluarga atau keperluan lain.

Riset mencatat, 51% mitra GrabKios melayani pelanggan tiap minggunya untuk membayar tagihan. Lalu 20% transfer uang. "Secara tidak langsung, mereka (mitra GrabKios) pun menjadi agen yang membantu keperluan pelanggan dalam akses keuangan," ujar Stella.

(Baca: CSIS: Grab Berkontribusi Rp 49 Triliun Terhadap Ekonomi Indonesia 2018)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur