KPPU: Belum Ada Indikasi Monopoli Atas Merger Gojek dan Tokopedia

Tokopedia
Ikon aplikasi GoTo
Penulis: Desy Setyowati
28/5/2021, 11.55 WIB

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) belum menerima notifikasi atas merger Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo yang berlangsung dua pekan lalu (17/5). Namun, KPPU mencatat belum ada indikasi monopoli atas aksi korporasi ini.

Ketua KPPU Kodrat Wibowo menduga, GoTo belum menyerahkan notifikasi karena masih proses pengesahan hukum di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Sedangkan korporasi wajib menyampaikan pemberitahuan kepada KPPU paling lambat 30 hari setelah proses transaksi merger atau akuisisi selesai dilakukan. Ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 tentang penggabungan atau peleburan badan usaha dan pengambilalihan saham perusahaan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.

Bila terlambat, pelaku usaha dikenakan denda Rp 1 miliar per hari dengan nilai denda maksimal Rp 25 miliar.

Namun batas waktunya diperpanjang menjadi maksimal 90 hari. “Ini dengan skema relaksasi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Kodrat kepada Katadata.co.id, Jumat (28/5).

Berdasarkan PP tersebut juga, KPPU bisa memberikan persyaratan tertentu untuk dipatuhi dan diubah pelaku usaha, jika dinilai monopoli. Bahkan, komisi bisa membatalkan merger, lewat proses perkara.

Hasil sementara KPPU, belum ada indikasi monopoli atas merger Gojek dan Tokopedia. Dari sisi e-commerce misalnya, masih ada pesaing seperti Shopee, Bukalapak, Lazada, dan lainnya.

“Untuk pasar lain seperti pembayaran dan pesan-antar makanan, kami belum bisa menganalisis, karena membutuhkan data dan dokumen pendukung terkait merger dan notifikasi,” ujar dia. Analisis komprehensif baru bisa dilakukan setelah KPPU menerima notifikasi dari GoTo.

Sedangkan dari sisi berbagi tumpangan (ride hailing) seperti taksi dan ojek online, sejauh ini KPPU belum mencatat ada indikasi monopoli. Ini karena Tokopedia dan Gojek berbeda bisnis inti. Tokopedia di sektor e-commerce, sementara Gojek penyedia layanan on-demand termasuk ride hailing.

“Kecuali, jika pengantaran barang (di Tokopedia) hanya memakai layanan Gojek. Grab tidak boleh,” kata dia. Namun, “rasanya tidak mungkin mereka berani mempraktikan diskriminasi seperti itu. Tidak realistis dan rasional.”

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, layanan pengiriman Grab yakni GrabExpress masih tersedia di Tokopedia. Ini juga tergantung masing-masing toko yang memilih layanan pengantaran.