Pemadaman listrik secara menyeluruh di sebagian Pulau Jawa pada Ahad (4/8) lalu mengakibatkan layanan komunikasi terganggu. Hal itu berdampak pada jumlah kunjungan ke platform Shopee dan operasional di Bukalapak.
Country Brand Manager Shopee Rezky Yanuar mengatakan, kunjungan pengguna ke platform-nya turun sekitar 5% dibanding hari biasanya, akibat listrik mati. “Pemadaman listrik besar-besaran berdampak pada jumlah kunjungan ke aplikasi kami,” katanya kepada Katadata.co.id, kemarin (5/8).
Meski begitu, kunjungan ke platform Shopee berangsur membaik sejak kemarin. Hal ini karena Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah melakukan berbagai upaya untuk memulihkan pasokan listrik.
(Baca: Menperin Tunggu Perhitungan Kerugian Industri Akibat Listrik Mati)
Sedangkan Bukalapak mencatat bahwa jumlah kunjungan normal pada saat listrik mati akhir pekan lalu. Namun, gangguan tersebut memang berpengaruh terhadap kegiatan operasional perusahaan.
“Tetapi ada cadangan daya, kegiatan operasional perusahaan tidak terganggu. Sedangkan marketplace kami dapat diakses seperti normal oleh masyarakat di seluruh Indonesia,” kata Senior Corporate Communications Manager Bukalapak Gicha Graciella.
Berdasarkan data iPrice, kunjungan Shopee mencapai 90 juta per bulannya pada Kuartal II 2019. Alhasil, Shopee menempati peringkat kedua dengan jumlah kunjungan terbanyak di Indonesia. Posisi pertama ditempati oleh Tokopedia, sebanyak 140,4 juta kunjungan setiap bulannya.
Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan, listrik mati tidak berdampak signifikan terhadap jumlah kunjungan di platform-nya. "Kami akan terus berupaya untuk memastikan semua layanan pelanggan dan pengiriman pesanan tetap berjalan baik," katanya.
(Baca: Imbas Listrik Mati, Peretail Rugi Hingga Rp 200 Miliar Lebih)
Sedangkan Bukalapak menempati posisi ketiga dengan jumlah kunjungan terbanyak di Tanah Air, yakni 89,8 juta per bulan. Posisi keempat dan kelima ditempati oleh Lazada dan Blibli, dengan kunjungan mencapai 49,6 juta dan 38,5 juta setiap bulan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Astrid Warsito pun masih mengkaji dampak pemadaman listrik terhadap bisnis anggotanya. “Yang pasti ada dampaknya. Namun, kami masih konsolidasi di internal mengenai hal tersebut,” kata dia.
Adapun perusahaan berbasis online yang terkena dampak pemadaman listrik adalah Gojek dan Grab. Kedua perusahaan penyedia layanan on-demand itu tidak bisa menerima pesanan, karena ketiadaan layanan komunikasi.
(Baca: Listrik Mati, Pengemudi Gojek dan Grab Tak Bisa Terima Pesanan)