Survei Alvara Research Center menunjukkan, Gojek memimpin di tiga layanan digital di Indonesia, yakni berbagi tumpangan (ride-hailing), pesan-antar makanan (food delivery), dan pembayaran.
Dari sisi berbagi tumpangan, 70,4% dari total 1.161 responden menggunakan Gojek. Alasannya, karena mudah digunakan, lebih cepat, dan biayanya murah. Mayoritas responden juga merekomendasikan Gojek ketimbang pesaingnya, Grab.
Sebanyak 45,7% responden menggunakan Grab. “Ada responden yang menggunakan kedua aplikasi itu untuk layanan berbagi tumpangan,” kata CEO sekaligus pendiri Alvara Research Hasanuddin Ali saat konferensi pers bertajuk ‘Perilaku dan Preferensi Konsumen Milenial terhadap Aplikasi e-Commerce di Indonesia’ di Jakarta, Selasa (9/7).
(Baca: Gojek Investasi Rp 70 M di Startup Restoran Delivery Rebel Foods India)
Gojek juga unggul di layanan pesan-antar makanan, melalui Go-Food. Sebanyak 71,7% responden menggunakan Go-Food. Alasannya, lebih cepat, fiturnya mudah digunakan, dan banyak pilihan menu.
Sebanyak 39,9% lainnya menggunakan GrabFood untuk memesan makanan dan minuman. Alasan responden menggunakan layanan ini karena ada banyak promo, cepat, dan murah.
Selain itu, Gojek unggul di layanan pembayaran melalui Go-Pay. Sebanyak 67,9% dari total 340 responden menggunakan Go-Pay. Faktor pendorongnya adalah karena Go-Pay termasuk dalam ekosistem Gojek, ada banyak promo, dan aman.
(Baca: Gojek Kantongi Pendanaan Seri F dari Mitsubishi)
Hasanuddin mengatakan, Gojek unggul karena ekosistemnya mencakup banyak layanan dan terintegrasi. “Kalau pesaingnya menggunakan provider lain (untuk layanan pendukung). Gojek juga diuntungkan sebagai first-mover advantage. Setiap pionir pasti dapat manfaat dari sisi pengguna,” katanya.
Di bidang e-commerce, Lazada menjadi yang paling dikenal responden. Disusul oleh Shopee, Bukalapak, Tokopedia, OLX, dan Blibli. Sebagaimana diketahui Blibli merupakan bagian dari ekosistem Gojek. Aplikasi Blibli pun terintegrasi dengan Gojek.
Dari sisi layanan pemesanan hotel dan tiket, Traveloka yang paling dikenal responden. Sebanyak 79% dari total 124 responden menyebut nama Traveloka, ketika ditanya perihal layanan pemesanan tiket. Merek Traveloka diingat karena menawarkan banyak promo, murah, dan mudah digunakan.
(Baca: Gandeng UI, Gojek Target Cetak 8 Ribu Talenta Digital)
Secara keseluruhan, menurut Hasanuddin, ada dua alasan yang mendorong responden menggunakan aplikasi yakni kualitas layanan dan promo. Biasanya, pengguna akan membandingkan layanan. “Jika ada ulasan negatif, biasanya pengguna tidak akan pakai,” katanya.
Adapun penelitian tersebut dilakukan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bali, Padang, Yogyakarta, dan Manado dilakukan selama 3-20 April 2019. Survei dilakukan secara tatap muka. Tingkat kesalahan survei ini 2,89%.
Responden dipilih secara acak berdasarkan kategori (cluster random sampling). Usia responden beragam, mulai dari 17 tahun hingga 39 tahun. Pekerjaan responden juga bervariasi seperti karyawan, ibu rumah tangga, wiraswasta, mahasiswa, dan pelajar.