Mantan Bos Google Sebut 5G AS Kalah Jauh dari Cina

ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee
Tanda 5G terpasang di World 5G Exhibition di Beijing, Cina, Jumat (22/11/2019).
18/2/2022, 10.43 WIB

Berdasarkan data dari TrendForce, Huawei memimpin pasar Base Transceiver Station (BTS) secara global dengan pangsa pasar 30%. Ericsson 23% dan Nokia 20%.

Huawei dengan cepat mengalokasikan bagian paling efisien dari spektrum nirkabel, yang disebut midband. Sedangkan di AS, AT&T dan Verizon menggunakan pita spektrum yang sama untuk jaringan 4G maupun 5G.

Schmidt dan Allison juga mengatakan bahwa Cina unggul dalam hal pengeluaran 5G dibandingkan AS. Selain itu, memimpin dari sisi jangkauan di tiap kota.

Dikutip dari Statista, jangkauan 5G di Cina mencapai 341 kota per tahun lalu. Sedangkan AS 279 kota.

Dengan kondisi tersebut, Schmidt dan Allison mendesak pemerintahan AS di bawah kendali Joe Biden untuk menjadikan 5G sebagai prioritas nasional. "Jika tidak, Cina akan memiliki masa depan 5G," ujar keduanya.

AS dan Cina memang bersaing ketat dalam mengembangkan teknologi terbaru, termasuk 5G dan 6G.

Direktur industri teknologi informasi dan komunikasi Frost and Sullivan di AS Vikrant Gandhi mengatakan, kedua negara berlomba-lomba mengembangkan dan mematenkan 6G. Ini karena potensinya besar.

Teknologi itu juga diprediksi menguasai revolusi industri berikutnya. "Kemungkinan persaingan untuk kepemimpinan 6G akan lebih sengit daripada 5G," kata Gandhi dikutip dari The Star, tahun lalu (14/2/2021).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan