Bioavtur Pertamina SAF Resmi Diluncurkan, Digunakan Garuda Indonesia

Pertamina
Bioavtur Pertamina SAF
27/10/2023, 12.21 WIB

PT Pertamina (Persero) meluncurkan Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yaitu bahan bakar aviasi dengan campuran kandungan energi terbarukan, Jumat (27/10). Peluncuran Pertamina SAF merupakan misi kolaboratif antara perusahaan pelat merah tersebut dengan penerbangan komersial Garuda Indonesia.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan pengembangan SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi khususnya di bisnis aviasi. Hal itu sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

"Dengan mengembangkan bahan bakar hijau, kami bertekad untuk menjalankan mandat dalam kedaulatan energi dan memenuhi kebutuhan Indonesia. Salah satunya dengan produk SAF ini, sebagai masa depan bagi industri aviasi,” kata Nicke melalui keterangan tertulis, Jumat (27/10).

Pertamina SAF merupakan bahan bakar ramah lingkungan, yang menggunakan campuran komponen minyak sawit. Campuran tersebut  dapat mengurangi emisi gas buang pesawat terbang. Selain itu, aspek pemanfaatan komponen minyak sawit ini dapat mendorong perkembangan industri dan ekonomi di dalam negeri.

“Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi, berperan dalam membangun ekosistem yang ramah lingkungan,' ujarnya.

Digunakan Penerbangan Komersial

Sebelumnya, Pertamina SAF telah melalui serangkaian tahap pengembangan dan uji coba kehandalan. Pada hari ini, Pertamina bersinergi dengan sesama BUMN Garuda Indonesia akan melaksanakan kegiatan penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno - Hatta menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo menggunakan bahan bakar Pertamina SAF.

"Melalui implementasi penerbangan komersial ini, masyarakat dapat merasakan manfaat penggunaan energi terbarukan yang sama kualitasnya dengan energi fosil," kata Nicke.

Untuk mempersiapkan penerbangan tersebut, Pertamina melakukan pengisian SAF melalui Soekarno-Hatta Fuel Terminal and Hydrant Installation (SHAFTHI), di Cengkareng, pada Kamis (26/10). Pengisian SAF juga akan dilakukan melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Soemarmo (Surakarta) sebelum armada kembali ke Soekarno-Hatta sore ini.

Pertamina SAF juga telah melalui uji terbang yang dilaksanakan pada 4 Oktober 2023. SAF telah melalui tahapan ground round dan uji terbang pada pesawat komersial berjenis Boeing 737-800 NG dengan nomor registrasi PK-GFX, milik maskapai Garuda Indonesia. Uji terbang dilakukan selama 60 menit, dengan melintasi area udara Pelabuhan Ratu.

Pertamina SAF merupakan hasil inovasi dan kolaborasi antara subholding Pertamina, melalui fasilitas Green Refinery PT Kilang Pertamina Internasional di Kilang Cilacap. Bioavtur ini menggunakan metode co-processing Hydrotreated Esters and Fatty Acids (HEFA), dan sesuai standar internasional. Nantinya SAF akan dipasarkan melalui PT Pertamina Patra Niaga untuk industri aviasi di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan kepada pasar aviasi internasional.

SAF memiliki banyak keunggulan salah satunya emisi yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar berbasis fosil pada umumnya. Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan pada industri penerbangan, nantinya juga akan diwajibkan di tahun 2026 sesuai Framework CORSIA (Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation) dari International Civil Aviation Organization. Tahun ini,  regulasi tersebut pada tahun ini masih pada fase Voluntary Pilot Phase.

"Keberhasilan Pertamina memproduksi SAF menjadi yang pertama di Regional Asia Tenggara," kata Nicke.

Dia mengatakan, Pertamina SAF diproyeksikan menjadi produk ramah lingkungan yang dapat segera dipasarkan kepada pelaku bisnis penerbangan. Hal itu sekaligus sebagai bukti konsistensi Pertamina dalam pengembangan energi hijau di Indonesia dan berkontribusi pada program dekarbonisasi.