Sempat Anjlok 2,4% di Awal Perdagangan, IHSG Ditutup Turun 0,91%

ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Karyawan beraktivitas di dekat grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,91 persen ke level 6.119,4. IHSG hari ini sempat anjlok hingga 2,4% ketika perdagangan baru dimulai.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
6/8/2019, 18.20 WIB

(Baca: Trump Tuding Tiongkok Manipulasi Mata Uang)

Tidak hanya pasar modal dalam negeri, indeks pasar modal di Asia lainnya juga tercatat berada di zona merah. Seperti Nikkei 225 Index yang ditutup turun 0,65%, Hang Seng Index juga turun 0,67%, Shanghai Composite Index turun hingga 1,56%, dan Strait Times Index juga terkoreksi 0,75%.

Pada perdagangan hari ini, saham PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) menjadi saham yang anjlok paling dalam yaitu sebesar 9,86% menjadi Rp 64 per saham. Saham MKNT pada perdagangan hari ini ditransaksikan sebanyak 3.012 kali dengan volume 52,6 juta saham dan nilai transaksi Rp 3,5 miliar.

Sementara, saham yang secara persentase naik paling besar yaitu perusahaan emas milik negara, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang naik hingga 9,3% menjadi di harga Rp 940 per saham pada perdagangan hari ini. Saham ANTM diperdagangkan sebanyak 11.575 kali sebanyak 247,6 juta saham dengan nilai Rp 225,6 miliar.

(Baca: Saat IHSG Anjlok, Saham Sektor Konsumer dan Bank Jadi Pilihan)

IHSG Rabu Diprediksi Rebound

Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji memperkirakan secara teknikal IHSG besok berpotensi berbalik naik. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.042,1 hingga 5.964,7. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.177,2 hingga 6.235,1.

Berdasarkan indikator, MACD telah menyentuh ke area negatif. Meskipun demikian, terlihat bahwa Stochastic dan RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual. "Di sisi lain, terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan IHSG," kata Nafan dalam risetnya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin