IHSG Berpotensi Menghijau, Beberapa Saham Direkomendasikan Beli

ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Karyawan beraktivitas di dekat grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (14/6/2019). IHSG diprediksi akan bergerak naik hari ini. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan investor membeli saham WIKA hari ini.
Penulis: Happy Fajrian
11/7/2019, 10.27 WIB

Beberapa saham yang direkomendasikan oleh Tim Valbury Sekuritas Indonesia di antaranya PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA).

Rekomendasi Beli Saham WIKA

Senada, Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga memprediksi IHSG akan bergerak ke level yang lebih tinggi hari ini salah satunya karena sentimen dari pernyataan gubernur The Fed Jerome Powell.

Tim analis Mirae Asset hari ini secara spesifik merekomendasikan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk dikoleksi investor dengan target harga Rp 3.000 per saham yang mencerminkan potensi kenaikan harga sebesar 28,2%.

Ada beberapa pertimbangan rekomendasi beli saham WIKA. Pertama, WIKA diprediksi akan mendapat kontrak baru hingga Rp 55,6 triliun tahun ini atau naik 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Kedua, WIKA memiliki kondisi neraca yang yang relatif sehat.

(Baca: Anggap Bakrie Telecom Belum Serius, BEI Tak Buka Suspensi Saham)

Hal tersebut ditandai dengan rasio hutang terhadap ekuitas di bawah rerata industri serta tingkat cakupan bunga dan konversi kas yang memadai. WIKA juga masih memiliki Rp 1,4 triliun obligasi perpetual yang siap diterbitkan. Obligasi perpetual diklasifikasikan sebagai ekuitas dan tidak menambah rasio hutang terhadap ekuitas.

Ketiga, WIKA juga berpotensi mendapatkan tambahan laba bersih sebesar Rp 350 miliar dan Rp 215 miliar di tahun 2019 dan 2020 dari proyek rel kereta cepat Jakarta-Bandung, dengan asumsi marjin laba bersih sebesar 5,5-6%.

Apalagi tidak ada masalah dari segi pendanaan proyek ini karena PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator telah mendapatkan pinjaman US$ 1,1 miliar dari China Development Bank. Begitu juga dengan akuisisi lahan yang telah mencapai 96% hingga saat ini.

(Baca: Usai Terkoreksi 6% Karena Isu Pajak, Saham Adaro Kembali Menghijau)

Halaman: