Jarang Dilirik Investor, Jumlah Saham Syariah Hanya Naik 7,1%

Agung Samosir | KATADATA
Suasana grafik bursa saham di Jakarta.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
5/12/2018, 16.29 WIB

Hingga akhir tahun 2018 dan memasuki 2019, pasar modal syariah juga menghadapi tantangan yang sama dengan pasar modal konvensional, yaitu kenaikan US Federal Fund Rate, eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok, serta kondisi defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).

Kendati kenaikan jumlah saham syariah terbatas, pada instrumen reksa dana syariah jumlahnya naik 19,8%. Saat ini terdapat 221 reksa dana syariah dengan nilai aktiva bersih sebesar Rp33,9 triliun. jumlah tersebut naik dibandingkan tahun 2017 yang tercatat ada 182 reksa dana syariah dengan nilai aktiva bersih Rp28,3 triliun.

Sementara itu, hingga November 2018, terdapat 108 sukuk korporasi, dengan nilai outstanding sebesar Rp22,8 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada posisi akhir 2017. Jumlah sukuk naik 36,7% (ytd) dari 79 sukuk, sedangkan nilai outstandingnya naik 45,2% (ytd) dari Rp15,7 triliun.

Dengan perkembangan tersebut, Hoesen menegaskan, OJK akan terus mengupayakan perkembangan pasar modal syariah tanpa melupakan kualitas dan terutama penerapan prinsip-prinsip syariah. "Agar menumbuhkan kepercayaan masyarakat bahwa produk pasar modal syariah tidak hanya berbeda tapi juga berkualitas," pungkasnya.

(Baca: Penjualan Sukuk Tabungan Investree Capai Rp 65 Miliar)

Halaman: