Pasar Modal Terkoreksi Pelemahan Rupiah

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Penulis: Ihya Ulum Aldin
5/9/2018, 07.00 WIB

Namun, keduanya sama-sama menilai kondisi pasar saham pada Rabu (5/9), masih akan berada di zona merah. Nafan menilai berbagai sentimen, baik dari internal maupun eksternal yang belum mendukung penguatan indeks, seperti rupiah yang masih dalam tren melemah.

Pasar masih menantikan pernyataan pemerintah memberikan optimisme yang mampu menggairahkan pasar modal. “Kami juga menantikan akumulasi beli. Jika pelemahan indeks terus terjadi, maka akan ada waktunya indeks sudah menunjukan jenuh jual,” kata Nafan.

(Baca: Menanti Reaksi Obat Penguat Rupiah Racikan Pemerintah)

Pelemahan IHSG didorong saham-saham emiten Badan Usaha Milik Negara juga banyak berguguran pada perdagangan kemarin. Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) turun 160 poin (-4,47%) ke level Rp 3.420, Bank BRI turun 220 poin (-6,61%) menjadi Rp 3.110, dan Bank Mandiri turun 425 poin (-6,07%) menjadi Rp 6.575. Sementara saham PT Bukit Asam turun 140 poin (3,38%) menjadi Rp 4.000 dan Perusahaan Gas Negara (PGN) turun 60 poin (2,91%) ke level Rp 2.000.

Nafan mengatakan minimnya sentimen positif menyebabkan pergerakan saham-saham BUMN berada di zona negatif.  Prediksinya, saham-saham pelat merah masih akan terkoreksi pada perdagangan hari ini. “Kami akui sentimen eksternal turut menekan,” katanya.

Secara teknikal, Nafan memperkirakan ada dua saham BUMN yang akan berada di zona hijau hari ini, yaitu Bank BTN dan Bank BNI. Pada perdagagan kemarin, BTN terkoreksi 100 poin (-3,64%) menjadi di level Rp 2.650 dan BNI terkoreksi 350 (-4,46%) ke level Rp 7.500.

Halaman: