Koreksi Saham Tambang Berlanjut, IHSG Masih Mampu naik 0,29%

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
IHSG naik 0,29% ke level 5.079,12 meskipun koreksi saham-saham di sektor pertambangan berlanjut.
14/7/2020, 17.48 WIB

"Kemudian, rilis data GDP Singapura secara bulanan (month to month) yang terkontraksi dalam sebesar 41,2%. Ditambah surplus perdagangan Tiongkok sedang mengalami penurunan kinerja,” katanya kepada Katadata.co.id.

Sementara, Analis Indo Premier Indonesia Sekuritas Mino, mengatakan menguatnya IHSG disebabkan oleh beberapa sentiment positif baik dari internal maupun eksternal. Dari luar negeri, penemuan vaksin virus corona oleh Pfizer dan BioNtech dan siap diproduksi masal pada akhir tahun menjadi sinyal positif bagi pasar.

(Baca: Harga Saham Emiten Grup Sinarmas Rontok Digoyang Isu Rebutan Warisan)

Sedangkan dari dalam negeri masih menebarkan sentimen negatif seiring jumlah kasus virus corona terus bertambah. “Kasus Covid-19 terus meningkat di dalam negeri. Ini mengerem penguatan lebih jauh,” katanya.

Meski hanya naik tipis, IHSG masih lebih baik dibandingkan bursa saham utama di kawasan Asia lainnya yang mayoritas terkoreksi. Seperti indeks Hang Seng Hong Kong yang memimpin koreksi bursa saham Asia sebesar 1,14%.

Kemudian indeks Nikkei 225 Jepang menyusul dengan penurunan 0,87%, diikuti indeks Shanghai Composite Tiongkok yang merosot 0,83% dan Straits Times Singapura minus 0,41%. Sedangkan Kospi Korea Selatan turun 0,11%.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah