Bursa Kantongi 25 Emiten Siap IPO, Ada GoTo?

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz
Ilustrasi. BEI telah mengantongi 25 nama perusahaan yang berencana menggelar IPO pada tahun ini.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
19/5/2021, 07.04 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi 25 nama perusahaan yang berencana menjadi perusahaan publik melalui penerbitan saham baru ke publik alias initial public offering (IPO). Calon emiten tersebut saat ini masih menjalani proses evaluasi oleh BEI.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Gede Nyoman Yetna Setya memerinci, empat perusahaan di antaranya merupakan perusahaan skala kecil karena memiliki aset di bawah Rp 50 miliar. Sedangkan 12 lainnya merupakan perusahaan skala menengah dengan aset Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar dan sembilan perusahaan skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar.

Salah satu perusahaan yang digadang-gadang berencana melakukan IPO di pasar saham Indonesia adalah GoTo, entitas merger Gojek dengan Tokopedia. Apakah GoTo masuk dalam pipeline IPO Bursa per 18 Mei 2021 tersebut?

Nyoman mengatakan belum menerima dokumen IPO dari GoTo. "Sampai dengan saat ini, kami belum menerima dokumen permohonan pencatatan baik dari Gojek, Tokopedia ataupun entitas gabungan Gojek-Tokopedia," kata Nyoman kepada awak media, Selasa (18/5).

Total valuasi entitas hasil merger Gojek dan Tokopedia mencapai US$ 18 miliar berdasarkan putaran penggalangan dana Gojek 2019 dan Tokopedia di awal 2020. Valuasi tersebut membawa GoTo sebagai startup unicorn dengan valuasi ke-11 tertinggi di dunia jika merujuk pada data CB Insights.

Meski begitu, ada 2 perusahaan yang bergerak di sektor teknologi bersiap melantai di bursa saham Tanah Air. Terkait dengan nama calon perusahaan tercatat, Bursa belum dapat menyampaikan hingga OJK memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik.

Selain di sektor teknologi, calon emiten juga berasal dari sektor lain. Terbanyak berasal dari sektor industrial dan konsumer musiman (cyclicals). Pada masing-masing sektor tersebut, terdapat 5 perusahaan yang antre untuk IPO.

Sementara, dari sektor konsumer non-musiman (non-cyclicals) terdapat 3 emiten yang tengah bersiap melepas saham ke publik. Di sektor energi, juga terdapat 3 emiten yang sedang mengambil ancang-ancang untuk IPO.

Lalu, terdapat 2 perusahaan di sektor material dasar dan 2 perusahaan di sektor properti dan real estate berencana IPO. Sementara sektor transportasi dan logistik, kesehatan, dan finansial, masing-masing terdapat 1 emiten yang berencana IPO.

Berdasarkan data Bursa yang diolah oleh Katadata.co.id hingga 18 Mei 2021 tercatat ada 15 emiten baru IPO sejak awal tahun ini. Perusahaan-perusahaan tersebut mampu meraup dana mencapai Rp 3,17 triliun dari IPO.

Reporter: Ihya Ulum Aldin