Hanya Naik 5% di Kuartal III, Kinerja IHSG Peringkat 4 Terbaik ASEAN

ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/1/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
1/10/2021, 06.57 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan di kuartal III tahun ini, Kamis (30/9), di level 6.288,94. Dengan demikian, sepanjang kuartal ini indeks melesat hingga 5,15% dari level 5.985,49 pada akhir kuartal II.

Level tertinggi yang pernah dicapai IHSG dalam sembilan bulan 2021 yaitu 6.432 pada 13 Januari 2021, sedangkan terendah 5.760 pada 19 Mei. Pada periode Juni hingga September, IHSG tampak bergerak sideway atau mendatar, cenderung tertahan di level 6.000 dan 6.100.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai ada sejumlah sentimen yang membuat indeks bergerak datar. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, terdapat sentimen global yang mempengaruhi kinerja pasar modal Indonesia.

Sentimen pertama yaitu munculnya varian baru Covid-19, yaitu varian delta di India. Pada akhirnya, varian ini menyebar di Indonesia juga.

"Begitu juga kebijakan lockdown di beberapa negara dan pernyataan WHO yang menerangkan bahwa pandemi belum akan berakhir," kata Hoesen dalam sambutan dalam acara pembukaan Public Expose Live 2021, Senin (6/9).

Rata-rata volume transaksi harian di Bursa Efek Indonesia hingga triwulan III-2021 sebanyak 19,55 miliar unit saham. Rata-rata nilai transaksi Rp 13,12 triliun. Sementara rata-rata transaksi 1,27 juta kali. Nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 7.715 triliun.

Investor asing tercatat melakukan beli bersih hingga Rp 23,09 triliun di seluruh pasar sejak awal tahun. Di pasar reguler, nilai beli bersih Rp 19,83 triliun dan di pasar non-reguler beli bersih Rp 3,26 triliun.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin