Jokowi Larang Ekspor CPO, Harga Saham Perusahaan Sawit Kompak Anjlok

123rf.com/asnida marwani
Ilustrasi lahan kelapa sawit, CPO
Penulis: Lavinda
25/4/2022, 14.24 WIB

Selanjutnya, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) dan PT Tunas Baru Lampung Tbk masing-masing melorot 4,9% dan 3,07%. ke level Rp 970 dan Rp 790.

Perusahaan sawit milik Grup Bakrie PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) turun 3,91% atau 5 poin ke level Rp123 dari Rp 128. Sementara itu, emiten milik Sandiaga Uno, PT Provident Agro Tbk (PALM) turun 3,30% atau 30 poin ke angka Rp 880 dari Rp 910.

Penurunan harga saham terendah terjadi pada emiten sawit milik Grup Sampoerna, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) yang hanya merosot 2,49% atau 60 poin ke level Rp 2.350 dari Rp 2.410.

Pada Jumat (22/4), Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melarang ekspor bahan baku minyak goreng mulai Kamis (28/4). Jokowi mengatakan kebijakan ini akan berlaku pada Kamis (28/4) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Saya akan terus memantau kebijakan ini agar minyak goreng melimpah dan harga terjangkau," kata Jokowi dalam konferensi pers, Jumat (24/4).

Keputusan larangan ekspor bahan baku minyak goreng ini diambil dalam rapat kabinet tentang pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, terutama ketersediaan minyak goreng di dalam negeri.

Sebelumnya Jokowi juga meminta Kejaksaan Agung untuk mengusut tuntas dugaan korupsi terkait pemberian izin ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah. Korps Adhyaksa telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus ini, di antaranya tiga petinggi perusahaan eksportir CPO.

Selama ini CPO yang merupakan bahan baku minyak goreng menjadi andalan ekspor pemerintah. Nilai ekspor minyak kelapa sawit Indonesia melonjak 54,61% menjadi US$28,52 miliar pada 2021 dari tahun sebelumnya.

Jokowi mengatakan, tingginya harga minyak goreng masih menjadi permasalahan hingga saat ini. Padahal, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah hingga memberikan subsidi ke produsen minyak goreng.

Halaman: