IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat, Analis Rekomendasikan Saham Bank

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Pekerja membersihkan dinding dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022).
22/6/2022, 06.43 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (22/6), diramal akan menguat dan bergerak di rentang 6.888 - 7.074. Hari sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,97% di level 7.044,071 pada akhir perdagangan 21 Juni 2022.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan bahwa pola pergerakan IHSG masih terlihat betah dalam rentang konsolidasi wajar jelang rilis tingkat suku bunga Bank Indonesia. Namun demikian, pergerakan IHSG tersebut berpeluang naik terbatas.

"Kondisi perekonomian yang stabil, ditambah dengan masih adanya emiten yang membagikan dividen turut menopang pola pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam risetnya, dikutip Rabu (22/6).

 William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan bahwa IHSG kemungkinan akan tetap menguat.  "Namun, ada peluang untuk melanjutkan fase tren turun sebelumnya, jika IHSG melemah di bawah support 6.950," kata Ivan.

Titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.079, 7.106 dan 7.173, sedangkan titik support ada di posisi 6.860, 6.795 dan 6.670.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

 Ivan merekomendasikan hold atau take profit sebagian di level 7.675 pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). BBCA menghadapi level resistance 7.750, di mana jika ditembus dapat membuka jalan menuju target wave berikutnya di 7.875.

Kemudian, ia juga merekomendasikan hold atau take profit sebagian di 2.550 pada saham PT XL Axiata Tbk (EXCL). EXCL diperkirakan menguat dan mengisi gap menuju level 2.550 jika mampu menembus resistance terdekat di level 2.500. Ivan memperkirakan, EXCL akan melanjutkan tren turun sebelumnya selama harga berada di bawah 2.500.

Selain itu, Ivan merekomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada beberapa saham, yakni PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) di rentang harga 1.500-1.505. EMTK akan mengonfirmasi pembalikan tren apabila menguat di atas resistance fraktal 1.815. Namun, selama harga berada di bawah 1.815 maka EMTK masih berpeluang menguji kembali area support 1.500-1.505.

Selanjutnya, aksi hold atau buy on weakness juga disarankan pada saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) di rentang harga 6.700-6.800, serta pada saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di rentang harga 6.750-6.900.

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,97% ke level 7.044,07 pada perdagangan Selasa, 21 Juni 2022. Berdasarkan RTI Infokom, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1,21 juta kali transaksi kemarin.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi