Saham Bukit Asam Anjlok 4,5% Usai Umumkan Caplok PLTU Milik PLN

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Ilustrasi aktivitas pertambangan batu bara. PT Bukit Asam Tbk., BUMN yang fokus di pertambangan batu bara mengumumkan telah menyepakati perjanjian untuk mengakuisisi PLTU Pelabuhan Ratu milik PLN senilai Rp 12,3 triliun.
Penulis: Syahrizal Sidik
19/10/2022, 11.01 WIB

Dalam kesempaatn itu, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengatakan, kerja sama antara kedua BUMN ini bertujuan untuk mempensiunkan PLTU Pelabuhan Ratu lebih cepat. PTBA nantinya akan mengambilalih mayoritas saham PLTU Pelabuhan Ratu. 

"Ini menjadi model bagaimana keseriusan BUMN, memastikan kami siap memasuki transisi energi," kata Pahala.

Ia menjelaskan, Indonesia Power nantinya masih akan memiliki sebagian saham dari PLTU Pelabuhan Ratu. Namun, besaran saham yang akan diambil alih oleh PTBA hingga kini masih dalam proses diskusi. 

Menurut Pahala, ada beberapa persyaratan yang melekat dalam pengambilalihan PLTU ini. Salah satunya, mempersingkat sisa masa pensiun PLTU Pelabuhan Ratu dari 24 tahun menjadi 15 tahun. Pemangkasan masa penisun PLTU ini diperkirakan dapat memangkas emisi karobondioksida setara 51 juta ton. 

Sampai dengan semester pertama tahun ini, emiten bersandi PTBA ini tercatat mengantongi perolehan laba bersih senilai Rp 6,2 triliun, naik 246% secara tahunan dibanding periode yang sama di tahun lalu senilai Rp 1,8 triliun. Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp 18,4 triliun, meningkat 79% persen dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Adapun, total produksi batubara Bukit Asam mencapai 15,9 juta ton atau meningkat 20% pada semester I dibanding periode sebelumnya Rp 13,3 juta ton. Lalu, penjualan batubara PTBA sebanyak 14,6 juta ton atau tumbuh 13% secara tahunan. 

Halaman: