SMF Yakin Akan Terus Dapat Tambahan Modal Negara

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Safrezi Fitra
26/9/2016, 14.36 WIB

SMF memperkirakan total dana yang dibutuhkan untuk membangun 1,46 juta rumah mencapai Rp 292 triliun. Perkiraan ini dengan menggunakan asumsi harga rumah sebesar Rp 200 juta per unit. Anggaran negara tidak akan cukup untuk membiayai pembangunan rumah sebanyak itu. Makanya peran SMF sangat penting untuk meningkatkan pembiayaan pembangunan rumah.

Sekadar informasi, jumlah dana yang telah dialirkan SMF dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan sampai dengan bulan Juni 2016 adalah sebesar Rp 24,4 triliun. Nilai ini mencapai sebanyak 6,98 kali dari modal disetor sebesar Rp 4 triliun. Artinya setiap tambahan modal negara kepada SMF, nilainya akan berlipat 6,98 kali untuk membiayai pembangunan rumah.

Tahun ini SMF mendapat PMN sebesar Rp 1 triliun. Tahun depan, pemerintah telah mengajukan pemberian PMN kepada BUMN yang berada di bawah Kementerian Keuangan ini sebesar Rp 1 triliun lagi. Sehingga total modal yang dimiliki SMF tahun depan akan mencapai Rp 5,2 triliun.

“Tapi memang ini (PMN 2017) masih harus melalui persetujuan DPR,” ujarnya. (Baca: Pencairan PMN Terjegal, DPR Minta Laporan Keuangan Audit BUMN)

Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan akan menghentikan pemberian PMN kepada BUMN mulai tahun depan.Dia menganggap BUMN telah mampu memutar modal untuk mencari pembiayaan baru (leverage). Modal itu sudah dikantongi beberapa BUMN melalui suntikan PMN sejak tahun 2015. 

Rini berharap BUMN sudah bisa mandiri dalam hal permodalan. Apalagi dengan rencana pemerintah menggabungkan BUMN sesuai sektor usahanya dalam satu perusahaan induk (holding). Ada enam holding yang akan dibentuk, termasuk sektor jasa keuangan dan perumahan. Sisanya sektor pangan, migas, pertambangan, konstruksi jalan tol.

(Baca: Bentuk Holding, Jokowi: 2019 Nilai Investasi BUMN Rp 764 Triliun)

Halaman: