Tertekan Kondisi Global, Intervensi BI Antar Rupiah Menguat Tipis

Arief Kamaludin (Katadata)
Ilustrasi dolar AS. Kondisi pasar global sedang tak ramah terhadap rupiah, BI lakukan intervensi agar nilai tukar rupiah tidak melemah.
3/12/2019, 17.18 WIB

Kondisi global saat ini sedang tak ramah terhadap rupiah. Pagi tadi, rupiah sempat melemah terhadap dolar AS setelah Negeri Paman Sam menciptakan ketegangan perdagangan baru, kali ini dengan Brasil dan Argentina setelah Presiden Donald Trump berencana memberlakukan bea masuk untuk impor baja dan aluminium dari dua negara tersebut.

(Baca: Harga Emas Antam Kembali Naik ke Level Rp 747 Ribu per Gram)

Ibrahim menjelaskan bahwa Trump beralasan selama ini mata uang dua negara Amerika Selatan tersebut terlalu lemah terhadap dolar sehingga merugikan AS. Pengumuman itu menyusul rilis data terbaru dari Institute of Supply Management (ISM) yang mencatat bahwa aktivitas manufaktur AS berkontraksi pada November.

Purchasing Manager's Index (PMI) sektor manufaktur AS versi ISM turun menjadi 48,1 pada November. Turunnya indeks PMI ini di bawah ekspektasi pasar. Adapun angka indeks ini di bawah 50 menunjukkan adanya penurunan aktivitas pada sektor tersebut.

Ibrahim menuturkan, pada perdagangan besok nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan dalam tekanan. Dia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.105 - 14.135/US$.

(Baca: Pasar Cermati Hubungan Tiongkok-AS, Mayoritas Bursa Saham Asia Merah)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria