Defisit Anggaran 2,19%, Inilah Postur RAPBN 2018

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Desy Setyowati
16/8/2017, 16.02 WIB

Selain itu, rasio utang terhadap PDB akan dijaga di bawah tingkat yang diatur dalam keuangan negara, dikelola secara transparan dan akuntabel, serta meminimalkan risikonya pada stabilitas perekonomian di masa sekarang dan akan datang.

IndikatorAPBNP 2017RAPBN 2018
Pendapatan Negara (Rp Triliun)1.736,061.878,45
A.      Perpajakan1.472,701.609,38
PPh783,97852,922
 Migas41,7735,92
 Nonmigas742,2816,99
PPN475,48535,3
PBB15,4117,36
Lainnya8,79,69
Cukai153,16155,4
Bea Masuk33,2735,7
Bea Keluar2,73
B.      PNBP260,24267,86
SDA95,6499,26
Migas77,2077,16
Nonmigas23,4322,09
BUMN4143,69
Lainnya85,0581,95
BLU38,5442,95
Hibah3,101,19
Belanja
A.      Belanja Pusat1.343,071.443,29
K/L798,58814,07
Non-KL568,37629,22
B.      Transfer & Dana Desa766,33761,08
Transfer706,33701,08
Perimbangan678,59671,66
DID7,58,5
Otsus & DIY20,2420,92
Dana Desa6060
Keseimbangan Primer(178,03)(78,35)
Surplus (Defisit)(397,23)325,93)
Persentase Terhadap PDB (%)(2,93)(2,19)
Pembiayaan397,23325,93
Utang461,34399,24
Investasi(59,73)(65,66)
Pinjaman(3,66)(6,69)
Kewajiban11,12
Lainnya0,30,18

Menurut Presiden, penyusunan RAPBN 2018 dilakukan dengan berpedoman pada 3 (tiga) kebijakan utama. Pertama, mendorong optimalisasi pendapatan negara melalui peningkatan rasio pajak serta pengelolaan sumber daya alam dan aset negara.

Kedua, penguatan kualitas belanja negara melalui peningkatan kualitas belanja modal yang produktif, efisiensi belanja nonprioritas seperti belanja barang dan subsidi yang harus tepat sasaran. Kemudian sinergi antara program perlindungan sosial, menjaga dan refocusing anggaran prioritas seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta penguatan kualitas desentralisasi fiskal untuk pengurangan kesenjangan dan perbaikan pelayanan publik.

(Baca: Ekonomi Dunia Membaik, Jokowi Bidik Pertumbuhan Ekonomi 5,4% di 2018)

Ketiga, kebijakan keberlanjutan dan efisiensi pembiayaan, yang dilakukan melalui pengendalian defisit dan rasio utang, defisit keseimbangan primer yang semakin menurun. Kemudian pengembangan creative financing, seperti melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Halaman: