Konsumen Pesimistis, Belanja Masyarakat Kuartal I Diprediksi Turun

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yura Syahrul
10/2/2017, 10.30 WIB

Perlambatan pertumbuhan paling besar terjadi pada kelompok makanan yang hanya 8,5 persen dari sebelumnya 10,5 persen. Sedangkan kelompok di luar makanan hanya naik tipis dai 10,4 persen menjadi 10,9 persen.

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingih menilai, penurunan ekspektasi konsumen hingga enam bulan ke depan menunjukkan ketidakyakinan masyarakat terhadap perbaikan ekonomi hingga pertengahan tahun. “Jadi konsumen melihat sebetulnya ada potensi (tumbuh) jangka menengah yang lumayan, tapi kenyataannya tidak sebaik yang diharapkan,” kata dia.

Berdasarkan pada kondisi itu, Lana pesimistis pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan membaik pada kuartal I ini. Apalagi, menjelang puasa dan Lebaran masyarakat memang menahan diri untuk berbelanja. “Sama seperti tahun potensi di kuartal I konsumsi ditahan karena persiapan untuk puasa dan Lebaran di Mei-Juni.”

(Baca: Jaga Inflasi, Pemerintah Cari Waktu Naikkan Harga BBM)

Secara keseluruhan, Lana menaksir pertumbuhan konsumsi rumah tangga hingga akhir tahun nanti tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu. Alhasil, dia pesimistis pertumbuhan ekonomi 5,1 persen tahun ini dapat tercapai. Sebab, investasi swasta diperkirakan belum akan baik, terutama Penanaman Modal Asing (PMA).

Sementara itu, harga komoditas juga diproyeksi tidak akan meningkat signifikan. Dampaknya, pertumbuhan ekspor tidak terlalu tinggi. Jadi, Lana menilai, belanja pemerintah masih akan menjadi motor utama penggerak perekonomian tahun ini.

“Andalannya cuma di pemerintah, itu dengan catatan tidak ada pemangkasan, tidak ada masalah di cashflow dan yang lainnya.”

Halaman: