Tiga Jurus Pemerintah Ungkit Ekonomi Kuartal III dan Lolos dari Resesi

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pemerintah merencanakan tiga jurus untuk meningkatkan perekonomian kuartal ketiga dan menghindarkan Indonesia dari resesi.
1/9/2020, 17.55 WIB

Meningkatkan Konsumsi Pemerintah

Jurus selanjutnya adalah meningkatkan konsumsi pemerintah yang menyumbang 8,67% terhadap PDB. Beberapa program yang menurut Adi telah dilakukan, adalah pencairan gaji ke-13 dan bantuan pulsa untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).

Konsumsi pemerintah pada kuartal kedua tahun ini terkontraksi 6,9% secara tahunan (yoy). Berbanding terbalik dengan kuartal kedua 2019 yang meningkat 8,23% yoy. Hal ini terpengaruh rendahnya realisasi belanja pemerintah di pelbagai komponen.

Salah duanya adalah barang dan jasa pemerintah pada kuartal keua 2020 terkontraksi 22,17% dan belanja pegawai terkontraksi 10,64%. Sementara belanja bantuan sosial tumbuh pesat hingga 55,87% terpengaruh pemberian stimulus jejaring pengaman sosial kepada masyarakat terdampak pandemi virus corona.

“Belanja modal masih sulit, nanti segera direalokasikan,” kata Adi.

Memodifikasi Belanja Perindungan Sosial

Terakhir, jurus pemerintah adalah dengan memperkuat konsumsi masyarakat. Caranya dengan memodifikasi belanja perlindungan sosial dengan menaikkan besaran manfaat, menambah frekuensi penyaluran, dan periode penyaluran.

Sebelumnya, Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu menyatakan, pemerintah berencana menggunakan anggaran cadangan senilai Rp 25 triliun dari total anggaran perlindungan sosial Rp 203,91 triliun dalam PEN untuk menambah program bantuan sosial baru.

Pemerintah pun telah resmi mengucurkan program bantuan subsidi upah kepada pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta. Bantuan ini diberikan kepada 15,7 juta pekerja yang pada tahap awal dicairkan untuk 2,5 juta pekerja.

Per 26 Agustus lalu, berdasarkan data Kemenkeu, pemerintah telah mengucurkan Rp 3 triliun untuk tahap pertama. Sementara total anggaran yang disediakan pemerintah untuk program ini adalah Rp 37,87 triliun dan sudah masuk ke DIPA seiring rampungnya peraturan menteri ketenagakerjaan.

Perihal bahaya resesi ekonomi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan masyarakat tak perlu khawatir. Pasalnya, pemerintah telah dan terus berjibaku meningkatkan perekonomian kuartal ketiga.

“Kita jangan mau ditakut-takuti dengan hal buruk terutama pertumbuhan ekonomi,” kata Luhut dalam acara peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8).

Presiden Joko Widodo pun telah mengingatkan kepada para gubernur untuk mempercepat belanja daerah agar mampu membantu mengungkit pertumbuhan ekonomi. Sehingga, Indonesia bisa aman dari resesi.  

“Kita masih punya waktu satu bulan. Masih ada kesempatan pada September ini,” katanya dalam rapat terbatas di Istana Bogor dengan para gubernur, Selasa (1/9).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria