Cadangan Devisa Susut Jadi US$ 144,9 M di Akhir 2021 untuk Bayar Utang

ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
BIl menilai posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2021 sebesar US$ 144,9 miliar masih tinggi.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
7/1/2022, 11.47 WIB

"Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," kata Erwin.

Posisi cadangan devisa sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah dua bulan beruntun pada Agustus-September 2021 mencapai US$ 146,9 miliar. Namun, cadangan devisa mulai turun pada Oktober akibat pembayaran utang luar negeri. Cadangan devisa kemudian naik lagi pada November dengan penambahan sekitar US$ 400 juta.

Cadangan devisa Indonesia meningkat tajam terutama pada Agustus. Saat itu, cadangan devisa mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan saat itu terutama disokong oleh dana hak penarikan khusus (SDR) yang diberikan Dana Moneter Internasional (IMF). Jumlah SDR yang diterima dari IMF sebesar US$ 6,31 miliar.

Dana SDR tersebut merupakan dana cadangan IMF yang dibagikan kepada negara-negara anggotanya, termasuk Indonesia. Kendati demikian, BI memastikan bahwa dana ini tidak dihitung sebagai pinjaman. Adapun bantuan ini untuk memperkuat cadangan devisa dari negara-negara anggota IMF di tengah volatilitas yang meningkat sepanjang tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said