Rombak Postur APBN, Sri Mulyani Bakal Tekan Defisit ke 4,5%

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra./hp.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan penerimaan negara tahun ini tumbuh 11%.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
12/5/2022, 14.39 WIB

"Sekarang belanja PEN akan didominasi tetap bansos, tetapi juga dalam bentuk bantalan subsidi untuk mengurangi shock yang begitu dahsyat yang berasal dari luar," ujarnya

Meski perang telah menimbulkan perubahan pada kebutuhan belanja, kenaikan harga sejumlah komoditas memberi berkah dari sisi pendapatan negara. Ia memperkirakan pendapatan negara akan tumbuh 11% pada tahun ini dibandingkan realisasi tahun lalu.  

Dalam APBN 2022, pemerintah menargetkan pendapatan negara mencapai Rp 1.846,1 triliun. Target ini lebih tinggi dibandingkan target APBN 2021 sebesar Rp 1.743,6 triliun, tetapi  lebih rendah dibandingkan realisasi tahun lalu berdasarkan data unaudited Rp 2.011,4 triliun.

"Pendapatan kita kemungkinan naik lebih dari 11% karena harga minyak naik, batu bara naik, CPO naik. Jadi, kita akan punya pertumbuhan penerimaan negara yang tinggi," ujarnya.



Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said