Rupiah Dibuka Menguat ke 14.828/US$ Jelang Pidato Ketua The Fed

ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.
Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta, Rabu (6/7/2022).
Penulis: Abdul Azis Said
25/8/2022, 10.08 WIB

Mengutip Reuters, data awal dari S&P Global untuk PMI manufaktur dan jasa di AS untuk bulan Agustus terpantau turun. PMI manufaktur turun menjadi 51,3 dari bulan lalu 52,2 point. PMI sektor jasa turun menjadi 45 dari bulan Juli 47,7 poin.

Dolar AS yang sementara waktu terlihat dalam fase konsolidasi. Pasar menunggu pidato Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pertemuan Jackson Hole yang dimulai malam ini.

Powell kemungkinan kembali memberi sinyal soal suku bunga The Fed lebih lanjut. Pasar masih mengantisipasi kenaikan agresif bunga The Fed dalam pertemuan pembuat kebijakan bulan depan. "Selain itu, naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia juga membantu penguatan rupiah," kata Ariston.

BI mengerek bunga acuannya 25 bps pada pertemuan awal pekan ini. Dengan demikian suku bunga bergerak ke level 3,75% setelah lebih dari setahun terakhir belum berubah.

Namun, penguatan rupiah bisa tertahan oleh rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Kenaikan harga bahan bakar ini bisa mengerek inflasi lebih lanjut. Dalam asesmen BI terbaru, inflasi tahun ini kemungkinan bisa mencapai 5,2%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said