Bank Dunia Beri Pinjaman ke Indonesia Rp 9 T untuk Mengatasi Stunting

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa.
Petugas kesehatan memberikan imunisasi pada balita saat layanan posyandu di Desa Doko, Kediri, Jawa Timur, Senin (18/6/2023). Pemerintah daerah setempat berupaya memantau pertumbuhan balita dengan menggalakkan posyandu guna deteksi dini stunting.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
28/6/2023, 15.50 WIB

Pembiayaan triliunan rupiah itu akan digunakan untuk mempercepat pengurangan stunting pada anak di bawah lima tahun. Program ini akan menyediakan dukungan bagi Indonesia untuk meningkatkan penyelenggaraan dan kualitas layanan kesehatan dan gizi untuk remaja perempuan, perempuan hamil, serta anak-anak.

Bank Dunia berharap pinjaman ini dapat membantu Indonesia untuk menekan stunting menuju target 14%. Adapun prevelensi stunting telah menurun dalam beberapa tahun terakhir dari 31,4% pada 2018 menjadi 21,6% pada tahun lalu.

“Berinvestasi pada anak-anak kita, modal manusia kita yang paling penting, sama dengan berinvestasi untuk masa depan kita,” kata Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami.

Pinjaman dari Bank Dunia ke Indonesia untuk penanganan stunting melalui program INEY tahap pertama diberikan pada 2018 lalu. Dana yang diberikan saat itu sebesar US$ 400 juta, dengan tambahan hibah dari GFF sebesar US$ 20 juta.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said