Gairahkan Sektor Properti, Cina Pangkas Suku Bunga KPR

123RF.com/Liu Fuyu
Cina
21/2/2024, 11.56 WIB

Harga rumah baru mengalami penurunan terburuk dalam sembilan tahun pada tahun 2023. Para analis dan investor bahkan tengah menunggu langkah-langkah lebih lanjut dari pemerintah untuk mendoorng konsumsi dan membatasi kenaikan harga properti.

Mereka berharap semakin besar setelah pihak berwenang mengganti Ketua Komisi Regulasi Sekuritas Cina Yu Human di tengah tren penurunan harga saham pada Rabu (7/2) lalu. 

Ahli strategi investasi Asia Pasifik Legal and General Investment Management di Hong Kong, Ben Bennet, mengatakan, langkah yang dilakukan oleh pemerintah Cina tersebut merupakan sebuah sinyal.

“Saya pikir langkah ini merupakan sinyal daripada substansi. Kebanyakan orang tidak membeli rumah karena biaya hipotek terlalu tinggi, mereka khawatir pengembang akan bangkrut dan harga rumah turun," kata Ben Bennett.

Bennet memperkirakan, pelonggaran lebih lanjut mungkin akan dilakukan. Pemotongan suku bunga deposito dan pengurangan cadangan likuiditas bank ini memberikan ruang bagi bank komersial untuk mengurangi biaya pinjaman guna mendukung perekonomian.

“Hal ini menandakan tekad untuk mendukung pasar perumahan. Kita perlu melihat apakah hal ini ditindaklanjuti dengan lebih banyak suntikan dana ke pemberi pinjaman, proyek perumahan dan pengembang,” ujarnya.

Sebagai informasi, laporan Bank Pembangunan Asia atau ABD mengungkapkan, bahwa krisis properti di Cina telah penurunan dan menghambat pertumbuhan regional. ADB memperkirakan pertumbuhan Cina pada tahun depan akan lebih rendah menjadi 4,5%, sedangkan pertumbuhan ekonomi India akan mencapai 6,7%.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid