Advertisement
Advertisement
Analisis | Apa yang Dicari Warganet dari Para Bakal Capres 2024 di Google? - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Apa yang Dicari Warganet dari Para Bakal Capres 2024 di Google?

Foto: Joshua Siringo ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Dalam setahun terakhir kata kunci terkait Anies Baswedan paling banyak dicari melalui mesin pencari Google. Ini bisa jadi menunjukkan mantan gubernur DKI Jakarta tersebut punya popularitas tinggi. Meskipun popularitas tersebut bermakna ganda: positif maupun negatif. Seperti apa popularitas para bakal calon presiden 2024 di Google?
Vika Azkiya Dihni
17 Maret 2023, 10.45
Button AI Summarize

Tak hanya di sejumlah survei, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan adalah tiga kandidat calon presiden (capres) 2024 yang memiliki popularitas tinggi di mesin pencari Google. Banyak warganet yang mencari informasi, baik itu profil maupun aktivitas mereka melalui mesin pencari asal California, Amerika Serikat tersebut. 

Katadata.co.id menelusuri popularitas mereka berdasarkan data pencarian Google Trends selama periode 20 Maret 2022 hingga 11 Maret 2023. Titik waktu data dikelompokkan per minggu agar fluktuasi datanya dapat diminimalisasi. 

Tingkat popularitas kata kunci pencarian di Google Trends memiliki rentang indeks 1-100 poin. Semakin besar angkanya, artinya topik tersebut sangat populer dan banyak dicari di mesin pencarian Google.

Dari ketiga nama, kata kunci terkait Anies Baswedan selalu berada di posisi teratas dalam setahun terakhir. Indeks pencarian mengenai mantan gubernur Jakarta tersebut mencapai rata-rata 31 poin, sedangkan Ganjar dan Prabowo masing-masing sebesar 17 dan 16 poin. 

Indeks pencarian terhadap Anies mencapai puncak sebesar 100 pada periode 2-8 Oktober 2022, menjelang akhir masa jabatannya sebagai gubernur. Apalagi Partai Nasdem resmi mendeklarasikan dirinya sebagai bakal capres 2024 pada 3 Oktober.

Memasuki 2023, minat warganet mencari informasi Anies masih yang tertinggi, meskipun kecenderungannya menurun. Tren pencarian Anies tertinggi berada pada periode 29 Januari-4 Februari. Ini seiring deklarasi oleh Partai Demokrat pada 26 Januari dan PKS pada 30 Januari.

Sementara tren pencarian Ganjar Pranowo di Google cenderung stabil. Puncak pencarian mengenai Ganjar terjadi pada 23-29 Oktober 2022. Warganet banyak yang ingin mengetahui informasi setelah dirinya menyatakan siap menjadi capres 2024. Hal ini membuat Gubernur Jawa Tengah itu mendapat teguran oleh PDIP karena dinilai melanggar instruksi terkait komunikasi politik. 

Dari data, tingkat pencarian Ganjar relatif sama dengan Prabowo. Dalam setahun terakhir, indeks pencarian keduanya hanya terpaut tipis sebesar 1 poin, yakni 17 poin untuk Ganjar dan 16 poin untuk Prabowo. 

Adapun tren pencarian terhadap Prabowo tertinggi terjadi pada 14-20 Agustus 2022. Informasi Prabowo banyak dicari warganet setelah menerima empat bintang kehormatan utama dari Panglima TNI dan tiga kepala staf angkatan. 

Apa Kata Kunci yang Dicari di Google? 

Ada beragam topik dan kata kunci yang dicari pengguna Google terhadap tiga tokoh yang kita bicarakan di artikel ini. Dari penelusuran di Google, warganet kebanyakan ingin mencari tahu topik yang berkaitan dengan politik dari ketiga tokoh tersebut. Apalagi mereka digadang bakal maju di Pilpres 2024. 

Selain itu publik banyak mencari kata kunci dari ketiga tokoh apabila ada pemberitaan yang sedang ramai. Namun, warganet juga banyak yang ingin tahu tentang keluarga, dan profil mereka. 

Misalnya, kueri yang banyak diketik untuk mencari tahu tentang Anies Baswedan adalah “menantu anies baswedan”, “anak anies baswedan menikah”, “anies baswedan capres nasdem”, “anies baswedan dan keluarga salat idul fitri di jis”.

Topik terkait Ganjar yang banyak dicari warganet dan pencariannya melesat paling tinggi dalam setahun terakhir adalah soal “banjir pesisir”, “koalisi”, “Badan Amil Zakat Nasional”, “uban”. Kueri terkait Ganjar adalah “pasangan ganjar pilpres 2024”, “kode keras Jokowi disambut relawan Ganjar”, “ramai-ramai kritik Ganjar soal banjir rob, “uban”, “ganjar rambut hitam”, “banjir rob Jateng”.

Sementara topik terkait Prabowo di antaranya “pengkhianatan”, “piala”, “Muhaimin Iskandar”, “Surya Paloh”. Adapun kueri terkait Prabowo yang banyak dicari adalah “kekayaan Prabowo 2022”, “pertemuan prabowo-megawati diduga bahas pilpres 2024 hingga luhut binsar pandjaitan”, “Prabowo dukung Anies”, dan sebagainya.

Populer di Mesin Pencari, Elektabilitas Tinggi?

Berdasarkan peta wilayah, para pencari Anies Baswedan di Google Trends tersebar hampir di seluruh provinsi. Sementara Ganjar Pranowo unggul di Jawa Tengah, sedangkan Papua Barat banyak yang ingin tahu informasi Prabowo Subianto. Di Maluku dan Sulawesi, tingkat pencarian terhadap Prabowo juga tinggi, meski tidak setinggi pencarian terhadap Anies. 

Basis wilayah penelusuran Google berbeda dengan hasil jajak pendapat Charta Politika. Dalam survei, basis pemilih Ganjar berada di Jawa Tengah, DIY, Bali, NTT, NTB, Maluku, dan Papua. Sedangkan Anies hanya kuat di DKI Jakarta dan Banten, Sumatera, dan Kalimantan. Adapun Prabowo kuat di Jawa Barat dan Sulawesi. 

Meski tingkat penelusuran terhadap Anies yang terbanyak, tidak berarti elektabilitas mantan menteri pendidikan tersebut juga tertinggi. Google tidak dapat memastikan apakah minat pencarian disertai dukungan atau tidak. 

Dalam catatannya, Google menjelaskan bahwa minat penelusuran pada tokoh tertentu tidak berarti mempengaruhi dukungan seseorang terhadap tokoh tersebut. Pengguna Google dapat menelusuri partai atau politikus karena berbagai alasan, bukan berarti itu pilihannya. 

Data Trends hanya menunjukkan hal yang ingin diketahui lebih lanjut oleh pengguna Google. Mereka mencari kata kunci itu karena didorong oleh keingintahuan, kebutuhan, minat, dan dilakukan secara sukarela bukan karena diminta ataupun ditanya.

Seth Stephens-Davidowitz dalam Everybody Lies: Big Data, New Data, and What the Internet Can Tell Us About Who We Really Are mengatakan, data pencarian di Google bisa memberi gambaran tentang ketertarikan publik terhadap kata kunci atau topik tertentu. 

Jika penelusuran terkait tokoh, ketertarikan tersebut bisa diterjemahkan sebagai popularitas. Semakin populer, semakin banyak yang ingin tahu. Populer bisa dalam konteks positif maupun negatif.

Popularitas di Google juga tidak selaras dengan jumlah pengikut di media sosial. Anies memiliki pengikut yang jauh lebih sedikit dari Prabowo, tetapi keingintahuan publik mengenainya lebih tinggi dari menteri pertahanan itu. Begitu pula Ganjar yang jumlah pengikutnya juga rendah, memiliki tingkat elektabilitas jauh lebih tinggi.

Editor: Aria W. Yudhistira