Advertisement
Advertisement
Analisis | Mampukah Prabowo Mempertahankan Dominasinya di Jawa Barat? Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Mampukah Prabowo Mempertahankan Dominasinya di Jawa Barat?

Foto: Katadata/ Ilustrasi/ Bintan Insani
Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah pemilih terbesar nasional. Namun beragamnya preferensi suara di provinsi ini membuat partai dan masing-masing pasangan capres dan cawapres bersaing berebut elektabilitas. Di dua pemilu terakhir, Prabowo yang menjadi pengumpul suara terbesar di Jawa Barat gagal melenggang ke Istana.
Reza Pahlevi
12 Februari 2024, 14.02
Button AI Summarize

Di bagian barat, pengecualian ada di dapil Jawa Barat VI yang meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok. Di dua penyangga ibu kota ini, Prabowo memiliki 41,7% suara. Sementara koalisi mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang beranggotakan PKS, PKB, dan Nasdem memiliki 31% suara di dapil ini.

Sementara, dominasi ini melemah di daerah-daerah perbatasan dengan Jawa Tengah. Koalisi Prabowo mendulang 42,4% suara di Jawa Barat VIII (Indramayu, Kota dan Kabupaten Cirebon) dan 41,8% di Jawa Barat X (Ciamis, Kuningan, Pangandaran, dan Kota Banjar).

Diuntungkan Gerindra dan Golkar

Ada empat partai yang memiliki persentase suara di atas 10% di Jawa Barat, yakni Gerindra (17,65%), PDIP (14,3%), PKS (13,35%), dan Golkar (13,26%). Dua dari partai dua digit ini tergabung dalam koalisi Prabowo. Ini juga yang membuat koalisi ini mendominasi.

Sementara, PDIP yang memiliki perolehan tertinggi kedua adalah pengusung Ganjar Pranowo - Mahfud Md yang koalisinya beranggotakan Perindo, Hanura, dan PPP. Ketiga partai tersebut bahkan tidak memiliki suara lebih dari 5%. Ini membuat kekuatan koalisi ini tidak begitu terlihat.

Lemahnya koalisi Prabowo di beberapa dapil dapat dijelaskan lewat kekuatan partai-partai ini di tiap dapil. Dapil Jawa Barat VI (Kota Bekasi dan Depok), misalnya, dimenangkan PKS dengan 21,82% suara. Ini juga yang membuat suara koalisi Anies cukup kuat di sini.

Sementara, lemahnya Prabowo di daerah-daerah yang dekat dengan Jawa Tengah disebabkan oleh besarnya suara PDIP di situ. PDIP menang di dapil Jawa Barat X (Ciamis, Kuningan, Pangandaran, dan Kota Banjar) dengan 19,55%. Di Jawa Barat VIII (Cirebon, Indramayu, dan Kota Cirebon), Golkar (18,78%) tapi PDIP tetap kuat dengan 17,11%.

Terlepas dari itu, Prabowo berpeluang besar mengulangi dominasinya di Jawa Barat dalam Pilpres 2024. Dia juga dapat melepas “kutukan” memenangi Jawa Barat dalam dua pemilu sebelumnya. Sejumlah survei menunjukkan Prabowo unggul jauh di atas Anies dan Ganjar.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira