Industri Manufaktur Sumbang 41,81 Persen bagi Ekonomi Jawa Barat

Annissa Mutia
3 Oktober 2021, 13:46
Pekerja membersihkan mesin yang digunakan untuk produksi tisu basah di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020). Kementerian Perindustrian menyatakan pertumbuhan sektor industri manufaktur di kuartal III-2020 sebesar 5,25 persen diband
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Pekerja membersihkan mesin yang digunakan untuk produksi tisu basah di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020). Kementerian Perindustrian menyatakan pertumbuhan sektor industri manufaktur di kuartal III-2020 sebesar 5,25 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang memberikan kontribusi signfikan pada produk domestik bruto (PDB) nasional. Tercatat pada tahun 2020, Provinsi Jawa Barat memberikan kontribusi sebesar Rp 626 triliun atau 14,05% bagi PDB nasional. Industri manufaktur menjadi penopang ekonomi di provinsi ini dengan sumbangan 41,81% bagi produk domestik regional bruto (PDRB).

“Sektor industri pengolahan atau manufaktur di Provinsi Jawa Barat menjadi kontributor terbesar bagi struktur PDRB Provinsi Jawa Barat, yaitu hingga 41,81%,” ujar kata Inspektur Jenderal Kemenperin Masrokhan di Jakarta dalam siaran pers di laman Kemenperin, Minggu, 3 Oktober 2021.

 Berdasarkan komoditasnya, ekspor Jawa Barat di triwulan I 2021 didominasi oleh produk elektronik dengan pangsa sebesar 18,76 persen dari total ekspor, kemudian produk otomotif sebesar 17,67 persen, tekstil dan produk tekstil (TPT) sebesar 14,84 persen, serta kimia sebesar 7,92 persen.

Secara khusus, ekonomi Jawa Barat pada triwulan II-2021 secara year on year (yoy) tumbuh sebesar 6,13 persen. Hal ini menunjukkan pada triwulan II-2021 perbaikan ekonomi sudah terlihat semakin membaik, setelah empat triwulan terakhir ekonomi terkonstraksi karena dampak pandemi Covid-19.

 “Sejalan dengan Provinsi Jawa Barat, industri pengolahan nonmigas juga berperan penting menjadi kontributor terbesar bagi struktur PDRB Kabupaten Bogor sebesar 53,67 persen,” sebut Masrokhan. Oleh karena itu, Kemenperin memberikan apresiasi terhadap kinerja sektor industri di Jawa Barat, khususnya di Bogor.

 Kemenperin mencatat, saat ini secara keseluruhan terdapat 42 kawasan industri di Jawa Barat yang telah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) dan telah beroperasi. Seluruh kawasan industri tersebut menempati lahan lebih dari 19.602,92 hektare.

“Jawa Barat adalah provinsi yang memiliki kawasan industri terbanyak dan lahan industri terluas di Indonesia,” kata Direktur Perwilayahan Industri Kemenperin, Ignatius Warsito.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...