Advertisement
Advertisement
Analisis | Waspadai Dampak Konflik Cina - Taiwan ke Ekonomi Indonesia - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Waspadai Dampak Konflik Cina - Taiwan ke Ekonomi Indonesia

Foto: Joshua Siringo-ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Jika eskalasi konflik Cina-Taiwan terus meningkat, Indonesia dapat terkena imbasnya. Ini disebabkan kedua negara merupakan mitra ekonomi utama bagi Indonesia. Apa saja indikator ekonomi yang terpapar langsung konflik tersebut?
Reza Pahlevi
23 Agustus 2022, 18.23
Button AI Summarize

Ketegangan yang terjadi antara Cina dan Taiwan dapat berimbas ke Indonesia. Konflik kedua wilayah sudah berlangsung sejak akhir Perang Dunia II, bertambah memanas seiring kedatangan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi pada 2 Agustus lalu.

Beijing merespons kedatangan tersebut dengan menggelar latihan militer di sekitar perairan Taiwan. “Kunjungan Pelosi benar-benar melanggar Kebijakan Satu Cina, kedaulatan Cina, dan sebuah provokasi politik terang-terangan,” ujar Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dalam pernyataan resmi sesaat setelah Pelosi sampai di Taiwan.

Jika bertambah panas, Indonesia kemungkinan dapat terkena dampaknya. Hal ini mengingat Cina dan Taiwan merupakan mitra dagang dan investasi utama bagi Indonesia.

Mitra Dagang Utama Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan kedua negara adalah mitra dagang strategis Indonesia. Terutama Cina yang kontribusi nilai perdagangannya mencapai 20%.

“Perkembangan ini perlu kita waspadai karena Tiongkok dan Taiwan juga penting dalam perdagangan internasional Indonesia,” kata Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers ekspor-impor BPS, Senin, 15 Agustus 2022.

Pada 2021, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Cina mencapai US$51,1 miliar dengan impor sebesar US$55,7 miliar. Nilai ekspor-impor ini merupakan yang terbesar di antara negara-negara lain, bahkan jauh dari negara-negara mitra dagang Indonesia lainnya seperti Jepang, Singapura, dan Amerika Serikat.

Meski jauh di bawah Cina, Taiwan juga mitra dagang utama Indonesia. Pada 2021, Indonesia mengekspor komoditas nonmigas ke Taiwan senilai US$6,4 miliar. Pada periode tersebut, Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar US$2,1 miliar. 

Konflik Bisa Ancam Investasi

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pun mengkhawatirkan konflik akan berpengaruh terhadap investasi.

“Konflik Cina dan Taiwan harus kita waspadai. Kenapa? Karena salah satu investasi yang besar ke Indonesia itu dari Cina,” ujar Bahlil dalam konferensi pers bulanan, dikutip Senin, 22 Agustus 2022.

Mengutip data BKPM, Cina menyalurkan investasi sebesar US$3,16 miliar sepanjang 2021. Ini membuat Cina sebagai investor terbesar ketiga bagi Indonesia.

Meski kalah jauh dari Cina, nilai investasi Taiwan di Indonesia juga cukup besar. Taiwan menyalurkan investasi sebesar US$317 juta dan menjadi negara investor terbesar ke-11 di Indonesia.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira