Advertisement
Advertisement
Analisis | Disparitas Antar-Daerah di Balik Lonjakan Harga Telur Ayam - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Disparitas Antar-Daerah di Balik Lonjakan Harga Telur Ayam

Foto: Joshua Siringo-ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Data menunjukkan tingginya perbedaan harga telur ayam antar-daerah tidak hanya disebabkan jaraknya dengan sentra produksi.
Vika Azkiya Dihni
27 Agustus 2022, 07.35
Button AI Summarize

Harga telur ayam terus merangkak naik. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) mencatat dalam sepekan rata-rata harga telur naik 3% mencapai Rp30.900 per kilogram (kg) pada 24 Agustus 2022.

Ini sekaligus yang tertinggi sepanjang tahun, melampaui harga eceran tertinggi (HET) di tingkat konsumen sebesar Rp24.000 per kg berdasarkan Permendag Nomor 7 tahun 2020. Tren kenaikan harga telur sudah terjadi sejak Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri pada April-Mei lalu.

Di Indonesia, telur ayam merupakan komoditas protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat. Selain kandungan nutrisinya yang baik, harganya cukup terjangkau ketimbang sumber protein hewani lainnya seperti daging ayam atau daging sapi.

Namun kenaikan harga dianggap bukan isu penting bagi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Menurutnya, ada hal lain yang lebih penting untuk dibahas. “Itu tidak seberapa kok. Jangan diributkan ya. Perjanjian dagang dengan India senilai US$3,2 miliar itulah yang ditulis," kata Zulkifli di kantornya, Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2022.

Pernyataan tersebut disayangkan Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri. Semestinya, kata dia, menteri perdagangan mendorong agar harga telur bisa turun. Apalagi harga telur saat ini adalah yang tertinggi dalam sejarah lima tahun terakhir.

Sentra Produksi Telur

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, volume produksi telur ayam nasional mencapai 5,16 juta ton pada 2021. Angkanya naik tipis 0,28% dari 5,14 juta ton pada tahun sebelumnya. Sebaran produksi telur ayam di Indonesia dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Jawa Timur merupakan sentra produksi telur ayam, yang menyumbang 32,47% dari total produksi nasional. Diikuti Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Sedangkan daerah dengan produksi telur terendah di antaranya ada Maluku, Kalimantan Utara, dan Maluku Utara, serta DKI Jakarta menjadi satu-satunya provinsi yang tidak memproduksi telur ayam.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira