Perubahan Perilaku Masyarakat, Kunci Penanganan Pandemi

Arofatin Maulina Ulfa
Oleh Arofatin Maulina Ulfa - Tim Riset dan Publikasi
31 Januari 2021, 15:00
Warga melintasi mural edukasi pencegahan COVID-19 berbahasa Sunda di Pandeglang, Banten, Selasa (26/1/2021). Mural tersebut bertujuan sebagai media edukasi untuk mengingatkan warga agar menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas//foc.

Pelaksaanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih berlangsung hingga 8 Februari 2021. Tingkat kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak di tengah masyarakat secara mingguan, mengalami kenaikan. Namun, kenaikan ini belum sebanding dengan tingkat kepatuhan rata-rata saat di awal upaya monitoring perubahan perilaku pada September dan Oktober 2020 lalu.

Hal ini dijelaskan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19  Wiku Adisasmito dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden (21/1/2021). Ia menjelaskan hasil monitoring perubahan perilaku yang menunjukkan rata-rata kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak tingkat nasional selama penerapan PPKM.

"Rata-rata kepatuhan protokol kesehatan minggu lalu, cenderung meningkat dibandingkan 2 Minggu sebelumnnya. Yaitu dari 50,27 persen, menjadi 62,46 persen atau naik sebesar 12,19 persen, dalam memakai masker," ungkapnya.

Untuk tingkat kepatuhan menjaga jarak, persentasenya naik dari 35,98 persen menjadi 53,09 persen atau mengalami kenaikan sebesar 17,11 persen. Dibandingkan kepatuhan di awal monitoring perubahan perilaku, persentasenya menembus angka 84,77 persen dalam memakai masker dan 69,04 dalam menjaga jarak.

Merujuk perbandingan tersebut menurut Wiku, harusnya dapat menjadi cerminan bahwa upaya dalam meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan masih belum signifikan.

"Data ini seharusnya mampu menjadi bahan refleksi diri bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan individu maupun komunitas, serta bahan evaluasi program operasi yustisi yang sudah dilakukan aparat penegak hukum setempat," ucapnya.

Untuk itu, perubahan perilaku masyarakat masih diharapkan meningkat untuk melawan penularan virus Corona. Meskipun hal ini membutuhkan waktu yang lama, namun harus tetap dikampanyekan dan dijalankan agar dapat menghasilkan perbaikan penanganan Covid-19 yang berkelanjutan. 

Adapun kasus Indonesia kembali mencatat angka tertinggi penambahan harian kasus positif Covid-19 pada Sabtu (30/1/2021). Berdasarkan data pemerintah hingga Sabtu pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 14.518 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, berdasarkan data Satgas Covid-19, tercatat kasus Covid-19 di Tanah Air mencapai 1.066.313 kasus. Sementara raiso kasus positif atau positivity rate di hari yang sama menjadi 20,73 persen. Angka ini cenderung menurun disbanding positivity rate pada Minggu (24/1), dengan persentase 33,24 persen. Namun, angka ini melampaui rekor positivity rate minggu sebelumnya sebesar 32,82 persen (17/1).

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait