Harga Minyak Indonesia Akan Mengacu Brent

Anggita Rezki Amelia
20 Juli 2016, 20:09
Pengeboran minyak lepas pantai.
KATADATA
Pengeboran minyak lepas pantai.

Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral akan mengubah formula harga minyak Indonesia (ICP). Untuk menetapkan ICP, pemerintah hendak menggunakan acuan Dated Brent.

Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi I.G.N Wiratmaja Puja mengatakan formulanya adalah harga minyak Brent ditambah Alpha. Besaran Alpha akan mengikuti spesifikasi jenis minyak.

Rencananya, formula ini diterapkan untuk menetapkan harga minyak bulan ini dan dievaluasi setiap bulannya. “Menteri sudah setuju. Juli ini sudah bisa diterapkan,” kata Wirat di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 20 Juli 2016. (Baca: Bulan Depan, Pemerintah Pakai Formula Baru Harga Minyak).

Saat ini ICP masih menggunakan formula 50 persen dari RIM Intellegence Co dan sisanya dari Platts. Platts merupakan penyedia data harga energi dan informasi pasar energi global yang bermarkas di Singapura. Sementara RIM adalah lembaga independen pasar minyak pertama di Jepang, didirikan pada 1984. RIM yang berbasis di Tokyo dan Singapura.

Wirat mengatakan tujuan mengubah formula itu agar harga minyak Indonesia lebih realistis. Jika formula yang digunakan membuat harga minyak terlalu rendah, penerimaan bisa berkurang. Tapi kalau harga terlalu tinggi, tidak ada yang beli.

Sementara itu, Kepala Humas SKK Migas Taslim Z. Yunus mengatakan selama ini ICP memang selalu di bawah West Texas Intermediate (WTI) dan Brent. Padahal harga minyak Indonesia ini bisa di atas dua referensi harga minyak dunia tersebut agar harga ICP naik.

Dengan formula baru itu, Taslim mengatakan ICP bisa bersaing dengan WTI dan Brent. Sehingga bisa meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sektor minyak dan gas bumi. (Baca: Asumsi Minyak US$ 40, Penerimaan Negara Tambah Rp 3,3 Triliun).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...