Pemerintah Kaji Perubahan Skema Penyaluran Gas Industri di Medan

Anggita Rezki Amelia
11 November 2016, 09:00
Pipa gas
Arief Kamaludin|KATADATA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya menurunkan harga gas bumi bagi industri. Khusus untuk di Sumatera Utara, pemerintah berencana membuka opsi mengubah skema penyaluran gas bumi, agar harga jual gasnya bisa lebih rendah.

Pelaksana Tugas Direktur Pembinaan Program Kementerian ESDM Suryaningsih mengatakan pasokan gas bumi untuk Sumatera Utara, nantinya tidak lagi melalui proses regasifikasi. Gasnya bisa langsung disalurkan melalui disalurkan dengan pipa.

Sumber gasnya berasal dari Lapangan NSO milik Pertamina Hulu Energi (PHE) NSO, anak usaha PT Pertamina (Persero) melalui pipa open access atau yang bisa digunakan secara bersama, milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero).  "Sudah ada transmisinya," kata dia di Jakarta, Kamis (10/11). (Baca: Pemerintah Sepakat Turunkan Harga Gas untuk Industri Petrokimia)

Menurut Suryaningsih, selama ini penyaluran gas untuk industri di Medan harus melalui fasilitas regasifikasi LNG yang berada di Arun, Aceh karena sumber gas berasal dari Kilang Tangguh. Hal ini membuat harga gas terkena komponen biaya regasifikasi yang menyebabkan harganya menjadi mahal.

Dengan berganti skema menjadi gas pipa, Suryaningsih berharap harga gas di Sumatera Utara bisa turun di bawah US$ 9,99 per mmbtu, karena tidak ada biaya regasifikasi. "Kalau bisa turun lagi, akan kami turunkan," kata dia. (Baca: Pertamina Siap Turunkan Harga Gas Awal 2017)

Sejak Juli-Desember 2016, harga gas industri di Medan sudah berhasil ditekan dari US$ 12,22 per juta british thermal units (mmbtu), menjadi US$ 9,99 per mmbtu. Ini dilakukan dengan mengurangi margin dari Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN) selaku BUMN yang memiliki fasilitas pipa untuk mengalirkan gas tersebut.  

Rincian harga tersebut adalah gas diambil dari Blok NSO dengan harga gas di hulunya sebesar US$ 7,8 per mmbtu. Gas ini dialirkan ke ruas pipa Arun-Belawan dengan biaya angkut pipa US$ 1,89 per mmbtu. Harganya masih ditambah US$ 0,57 per mmbtu untuk biaya lain, termasuk untuk biaya losses, margin, dan cost of money.

Setelah diangkut melalui pipa Arun-Belawan, barulah masuk pipa distribusi. Untuk distribusi ini PGN hanya mengambil margin sebesar US$ 1 per mmbtu. Alhasil, harga di pengguna akhir sebesar US$ 9,99 per mmbtu. (Baca: Berpacu Mengurai Ruwetnya Masalah Harga Gas)

Untuk dapat merealisasikan perubahan skema penyaluran ini, Kementerian ESDM masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Perindustrian. Harapannya per 1 Januari 2017, harga  gas sudah di Medan bisa turun dari harga saat ini. 

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...