Arcandra Upayakan Ubah Skema Kilang Bontang Jadi Penugasan

Anggita Rezki Amelia
18 November 2016, 18:55
Menteri Arcandra
Arief Kamaludin|KATADATA

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyatakan akan terus berupaya agar skema pembangunan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur, bisa berubah dari kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU), menjadi penugasan ke Pertamina. Tujuannya agar kilang tersebut bisa cepat terbangun.

Menurut Arcandra skema KPBU membutuhkan waktu sekitar dua tahun dari proses sampai pemilihan siapa yang menjadi pengembang proyek. Sementara kalau penugasan hanya lima sampai delapan bulan. “Arahnya penugasan tapi belum diputuskan. Sedang kami usahakan penugasan,” kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (18/11). (Baca: Aturan Baru Kilang, Swasta Dapat Insentif dan Bisa Jual Produknya)

Skema pembangunan kilang minyak di Bontang ini memang pernah dibahas dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akhir pekan lalu. Menurut Direktur Program KPPIP Rainier Haryanto dalam rapat tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution telah meminta Pertamina mengklarifikasi secara resmi soal skema Kilang Bontang.

Sebelumnya, Direktur Megaproyek dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengklaim pihaknya sudah mendapat restu untuk penugasan Kilang Bontang. Meski demikian, restu tersebut memang baru diperoleh secara lisan dari Kementerian ESDM. 

Rainer mengatakan Pertamina masih harus mengklarifikasi skema penugasan tersebut, karena dianggap dapat mengganggu proses pembangunan kilang. Apalagi pemerintah saat ini akan menggunakan jasa penasihat keuangan untuk menghitung pendanaannya. (Baca: Pertamina Pastikan Kilang Bontang Tetap Pakai Skema KPBU)

Mengacu pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 1002/K/12/MEM/2016, skema pembangunan Kilang Bontang memang masih mengggunakan skema KPBU.  "Dipertimbangkan bisa saja (penugasan ke Pertamina), tapi komitmennya tetap KPBU," kata Rainer, di Jakarta, Jumat (11/11). 

Menurut Arcandra percepatan pembangunan kilang minyak di Indonesia sangat penting saat ini. Apalagi ada selisih yang cukup besar antara kapasitas kilang dan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kapasitas kilang minyakyang ada di Indonesia hanya 800 ribu barel, sedangkan kebutuhan 1,6 juta barel.

Sekadar informasi, Kilang Bontang yang akan dibangun memiliki kapasitas 300 ribu barel per hari (bph) dan terintegrasi dengan petrokimia. Nilai investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 10-13 miliar. Targetnya pada 2023, kilang ini sudah terbangun dengan menghasilkan produk minyak bersih berstandar EURO 5. 

Selain Kilang Bontang, ada juga beberapa proyek kilang baru lainnya yakni Kilang Tuban. Ada juga proyek peningkatan kapasitas kilang PT Pertamina (Persero) di Balikpapan Cilacap, Dumai, dan Balongan.  (Baca: Investor Swasta Dapat Banyak Insentif untuk Bangun Kilang Bontang)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...