Pertamina Putuskan Bangun Terminal LPG di Tuban
PT Pertamina (Persero) akhirnya memutuskan untuk membangun terminal elpiji (Liquefied Petroleum Gas/LPG) refrigated di Tuban, Jawa Timur. Keputusan ini diambil karena tidak ada satu pun peserta lelang yang memenuhi syarat.
Direktorat Pemasaran Korporat Pertamina Muchamad Iskandar mengatakan sebenarnya perusahaan sudah membuka tender untuk pembangunan terminal LPG refrigated di Jawa Timur. Awalnya memang pembangunan terminal LPG ini menggunakan skema penyerahan aset (Build Operate Transfer/BOT).
Dengan skema itu, ada pihak yang menyediakan lahan untuk didirikan bangunan oleh pihak lain dalam jangka waktu yang disepakati. Setelah kontrak berakhir maka lahan dan bangunan berikut fasilitas diserahkan kembali.
Proses lelang itu pun akhirnya dibuka. Menurut Muchamad Iskandar ada beberapa konsorsium yang menawarkan beberapa lokasi di Jawa Timur. Meski tidak ingat siapa saja yang ikut lelang, ia tidak membantah PT Wijaya Karya/Wika (Persero) Tbk adalah salah satunya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata.co.id, Direktur Utama Wika bahkan sudah mengirimkan surat bernomor PS.01.03/A.DIR. 1690/2018 kepada Pertamina tanggal 1 Februari 2018. Dalam surat itu, Wika menyatakan berminat membangun terminal LPG itu dengan menggunakan lahan yang ada di pinggir pantai di daerah Kecamatan Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.
Namun, pada final penilaian tidak ada satu pun yang memenuhi syarat, termasuk Wijaya Karya. Alhasil PT Pertamina (Persero) memutuskan membangun sendiri terminal LPG itu di tanah milik perusahaan yang terletak di Tuban, Jawa Timur.
Saat ini, bahkan proyek itu sudah masuk tahap tender pengerjaan konstruksi dan perekayasaan (Engineering, Procurement, and Construction/EPC). “Jadi tidak benar kalau diplesetkan seolah-olah sudah ada rencana kerja sama dengan Wika,” ujar Iskandar.
(Baca: Bantah Elpiji 3 Kg Langka, Pertamina: Stok Mencukupi 18,9 hari)
Manajemen Wika belum berkomentar sampai saat ini. Hingga berita terbit, Sekretaris Perusahaan Wika Puspita Anggraeni dan Corporate Communications, Fekum Arieswibowo belum membalas dan menjawab pesan yang disampaikan melalui Whatsapp ataupun telepon.