Beda dengan RI, Amerika Batasi Penggunaan Biodiesel
Pemerintah Indonesia baru saja menerapkan kewajiban perluasan penggunaan biodiesel sebesar 20% untuk kalangan non-Public Service Obligation (PSO) mulai 1 September lalu. Rencananya pemeritah pun akan mengembangkan penggunaan biodiesel di atas 20%. Berbeda dengan Indonesia, Amerika Serikat saat ini masih membatasi penggunaan biodiesel tak melebihi 20% karena alasan lingkungan.
Biodiesel yang menggunakan bahan nabati berupa fatty acid methyl ester/FAME dari kelapa sawit dianggap menimbulkan polusi udara bila digunakan lebih dari 20%. Dari hasil kajian beberapa penelitian, biodiesel 20% atau lebih akan menimbulkan kadar NOx atau nitrogen oksida yang menyebabkan polusi udara.
"Campuran biodiesel lebih dari 20% menimbulkan dampak peningkatan kadar NOx," kata Stephanie Searle, peneliti The International Council on Clean Transportation (ICCT), di San Fransisco, California, pekan lalu.
(Baca juga: Menteri Rini Dorong PLN Gunakan Biodiesel 100%)
Stephanie membuat kajian dengan mengandalkan beberapa hasil penelitian, di antaranya US Environmental Protection Agency (2002), Hoekman & Robbins (2012), dan Singh, Korstad & Sharma (2012). Dampak NOx terlihat pula dalam bahan bakar nabati yang menggunakan kedelai.
Penelitian USA EPA menyebutkan biodiesel 20% menyebabkan kontribusi peningkatan Nox sebesar 2%. "Semakin tinggi campurannya, kadar NOx semakin tinggi," kata Stephanie.