Trump Batal Dimakzulkan, Bursa Dunia Menguat tapi Tidak dengan IHSG
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (6/2) terkoreksi tipis 0,01% ke level 5.977,79. Padahal di awal perdagangan indeks sempat kembali ke level 6.000, tepatnya 6.013,69 yang merupakan level tertinggi sepanjang hari ini.
Terkoreksinya IHSG pada sesi pertama ini berkebalikan dengan indeks-indeks lainnya yang bergerak naik. Di kawasan Asia hingga pukul 12.00 WIB, tercatat indeks Nikkei 225 naik hingga 2,88%. Lalu, Hang Seng naik 1,96%, indeks Shanghai Composite naik 0,99%, serta indeks Strait Times naik 0,37%.
Kinerja bursa Asia yang positif merupakan buntut dari naiknya Wall Street pada penutupan perdagangan Rabu (5/2). Indeks Dow Jones naik 1,68%. Lalu, S&P 500 dan Nasdaq membuat rekor baru, masing-masing naik 1,13% dan 0,43%.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, kinerja positif bursa saham dunia hari ini salah satunya disebabkan oleh keputusan Senat Amerika Serikat (AS) untuk membebaskan Presiden Donald Trump dari pemakzulan.
(Baca: IHSG Diprediksi Kembali ke Level 6.000, Berikut Pilihan Sahamnya)
"Pada akhirnya, saham-saham Amerika mengalami kenaikkan dan mendorong S&P 500 untuk kembali kepada top level," kata Nico dalam riset tertulisnya. Adapun dia sebenarnya memprediksi di awal hari ini IHSG naik dan diperdagangkan di kisaran 5.911 - 6.080.
Selain dipengaruhi oleh batalnya pemakzulan di AS, sentimen positif bursa dunia lainnya yaitu kabar telah ditemukannya obat untuk memerangi wabah virus corona. Tiongkok mengajukan hak paten untuk menggunakan obat yang diyakini dapat memerangi infeksi virus corona. Obat yang tengah diuji coba oleh Gilead Sciences Inc., itu bernama remdesivir.
Adapun total volume saham yang diperdagangkan pada hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 3,13 miliar saham, dengan total nilai transkasi Rp 3,23 triliun. Meski indeks terkoreksi, namun tercatat ada 214 saham naik, 143 saham turun, dan 137 saham stagnan.
Sektor saham hari ini yang tertekan adalah industri dasar yang turun 1,16%. Saham yang tercatat turun seperti Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 1,95% menjadi Rp 1.255 per saham, Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun hingga 4,8% menjadi Rp 6.450 per saham, serta Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 3,92% menjadi Rp 17.175 per saham.
(Baca: Ragam Dampak Pemakzulan Presiden Trump ke Pasar Modal)
Sementara itu sektor agri yang naik 1,28% menahan laju koreksi indeks. Saham penopangnya yaitu Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang naik 2,34% menjadi Rp 12.050 per saham, Smart Tbk (SMAR) naik 2,41% menjadi Rp 3.830 per saham, serta PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 3,7% menjadi Rp 1.260 per saham.
Investor asing pada perdagangan sesi pertama ini tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) saham senilai Rp 79,06 miliar di seluruh pasar. Namun di pasar reguler, asing melakukan pembelian bersih (net buy) saham senilai Rp 9,56 miliar.