Pertumbuhan Kredit Perbankan pada April Melambat di Semua Sektor

Agatha Olivia Victoria
3 Juni 2020, 16:33
Ilustrasi, logo Bank Indonesia (BI). BI mencatat penurunan pertumbuhan kredit tercatat terjadi di semua jenis, mulai dari kredit modal kerja, kredit investasi, hingga kredit konsumsi.
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, logo Bank Indonesia (BI). BI mencatat penurunan pertumbuhan kredit tercatat terjadi di semua jenis, mulai dari kredit modal kerja, kredit investasi, hingga kredit konsumsi.

Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan, baik kepada debitur korporasi maupun individu, melambat pada April 2020.

Secara keseluruham, penyaluran kredit perbankan pada April 2020 tercatat sebesar Rp 5.601,1 triliun, tumbuh 4,9% dibandingkan April 2019. Namun, jumlah ini lebih rendah 7,2% dibandingkan bulan sebelumnya.

Penyaluran kredit kepada debitur korporasi tercatat melambat dari sebelumnya mampu tumbuh 8% pada Maret 2020 menjadi 5,8% pada April 2020. Sementara, pertumbuhan kredit kepada debitur individu atau perorangan turun dari 5,8% menjadi 3,9%.

Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada seluruh jenis, yakni kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi.

Kredit modal kerja (KMK) melambat dari 5,1% menjadi 3,4% pada April 2020. Perlambatan terutama terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR).

Sebelumnya, pada Maret 2020 KMK sektor PHR mampu tumbuh 2,2%, namun pada April 2020 terkontraksi -0,7%. Penurunan bersumber dari penurunan KMK subsektor perdagangan beras di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

(Baca: Terdampak Corona, BNI Revisi Target Pertumbuhan Kredit Jadi Hanya 4%)

Selain sektor PHR, perlambatan pertumbuhan KMK juga terjadi pada sektor industri pengolahan dari 9,8% menjadi 6,7% pada April 2020. Penurunan disebabkan adanya perlambatan pada penyaluran kredit industri semen, kapur, dan gips di Jawa Timur dan Banten.

Adapun, kredit investasi (KI) tercatat melambat dari 13% menjadi 8,4% pada April 2020, terutama pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor PHR.

Penyaluran kredit investasi sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan tercatat melambat dari 7,1% menjadi 2,4%. Terutama, pada kredit yang disalurkan untuk sub-sektor perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat.

Kemudian, penyaluran kredit investasi pada sektor PHR juga mengalami perlambatan, dari 5,4% menjadi 0,5%. Khususnya, pada subsektor hotel bintang di wilayah DKI Jakarta dan Bali.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...