Kinerja WIKA Beton Goyah Bila Pemerintah Kurangi Belanja Infrastruktur
Meski di tengah penyebaran virus corona yang makin meluas, Yushadi menyatakan, WIKA Beton belum mendengar kabar pemerintah akan mengurangi belanja infrastruktur. Hal ini menurut Yushadi setidaknya memberikan ketenangan.
Ia menambahkan, apabila pemerintah mengurangi belanja infrastruktur, maka dampaknya akan sangat terasa bagi perusahaan berkode emiten WTON ini. Meski demikian, ia mengakui, WIKA Beton belum menghitung ulang dampak berkurangnya belanja infrastruktur pemerintah bagi perusahaan.
WIKA Beton pantas khawatir apabila belanja infrastruktur berkurang. Pasalnya, proyek infrastruktur merupakan kontributor utama pendapatan WIKA BETON, dengan porsi mencapai 72,8% dari total kontrak baru sebesar Rp 8,29 triliun.
Sementara, berdasarkan profil pelanggan WIKA BETON, perusahaan swasta menjadi pelanggan terbesar dengan porsi 37,7%. Diikuti oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 34,1% dan WIKA Group sebesar 27,4%.
(Baca: Tak Berutang Atasi Corona, Pemerintah Bisa Potong Gaji & Geser Proyek)