Harga Properti Selangit, Bisnis Kos-Kosan Terus Naik

Image title
Oleh Antara
8 Februari 2020, 13:09
bisnis kos-kosan, harga properti, biaya kos-kosan, indonesia property watch
instagram/@roomme.id
Ilustrasi, indekos. Survei Indonesia Property Watch menyimpulkan harga properti di kota besar yang mahal membuat generasi milenial lebih memilih menyewa kos-kosan dan apartemen ketimbang membeli rumah.

Selama dua tahun beroperasi, perusahaan telah memiliki 2.041 kamar yang tersebar di 75 lokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung. “Kami akan terus melihat setiap potensi pengembangan bisnis kosan. Hal ini untuk menjawab kebutuhan pasar,” ujar CEO Kamar Keluarga Charles Kwok.

Tahun ini, Kamar Keluarga berencana mencatatkan sahamnya ke lantai Bursa Efek Indonesia alias IPO. Dana hasil pelepasan saham ke publil ini rencananya akan digunakan perusahaan untuk menambah jaringannya ke beberapa daerah.

(Baca: 33 Perusahaan Antre IPO, Termasuk Es Krim Diamond)

Selain membangun indekos, Kamar Keluarga juga membuka peluang kepada para pemilik aset tanah atau properti menganggur untuk dijadikan pendapatan atau passive income. Sistemnya pendapatannya adalah bagi hasil. Kamar Keluarga menjadikan lahan atau bangunan tidak produktif menjadi kamar kos atau hunian co-living. “Nantinya pemilik akan mendapat uang sewa jangka panjang 10 tahun hingga 25 tahun," kata Charles.

Soal co-living, Department Head Research and Consultancy PT Savills Consultants Indonesia Anton Sitorus menilai sekarang memang menjadi tren generasi milenial. Kondisi tersebut harus didukung oleh kreativitas pengembang dalam mengemas produk yang menarik, terutama harga. “Jika hal ini terpenuhi, saya yakin pasarnya akan terus naik,” ucap Anton.

Halaman:
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...