Bayar Utang Masa Lalu, PTPN I Cicil ke Bank Rp 44 Miliar Tiap Bulan

Image title
5 Desember 2019, 14:13
ptpn i, utang bank, perkebunan
ANTARA FOTO/Akbar Tado
Ilustrasi kelapa sawit. Kondisi likuiditas PTPN I yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet semakin tertekan seiring beban cicilan utang yang sangat besar.

Penyehatan Terus Berjalan Sejak 2017

Meski begitu, sejak Uri menjabat sebagai direktur utama pada Juli 2016, program penyehatan perusahaan sudah dimulai dengan dukungan dari Holding Perkebunan BUMN yang dipimpin oleh PTPN III. Program penyehatan tersebut terkait dengan kondisi tanaman yang secara kultur teknis sudah minim perawatan sehingga produktivitas sangat jauh dari harapan.

Berkat program penyehatan tersebut, pemupukan tanaman sudah bisa dimulai sehingga produksi pun meningkat. Pada 2017, produksi tandan buah segar mencapai 12 ton per hektare (ha) per tahun, kemudian naik menjadi 14 ton setahun kemudian, dan tahun ini produksinya diperkirakan bisa mencapai 17 ton.

(Baca: Akhir 2019, Lahan Sawit Bersertifikat Ditargetkan Capai 5,5 Juta Ha)

"Dengan program ini, tahun 2020 kami targetkan jumlah produksi sebanyak 21 ton per hektare per tahun," kata Uri menambahkan.

Seperti diketahui, PTPN I merupakan perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet yang mengelola empat kebun sawit dan dua kebun campuran di Provinsi Aceh. PTPN I juga mengoperasikan tiga pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas pengolahan mencapai 120 ton tandan buah segar/jam.

Adapun, pada 2018 perusahaan mampu memproduksi sebanyak 436 ribu ton tandan buah segar, 91 ribu ton minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Sementara produktivitas lahan mencapai 13 ton tandan buah segar per hektare (ha) dan 2,8 ton/ha CPO.

(Baca: Danai Modal Kerja dan Ekspansi, PTPN III Dapat Pinjaman Rp 5,4 T)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...