Pasar Baja Melemah, Penjualan Gunung Raja Paksi Turun 15% Semester I

Image title
3 September 2019, 22:00
Ilustrasi pabrik baja. Permintaan baja semster I 2019 sempat melemah seiring denga tahun politik dan Lebaran.
Agung Samosir | Katadata
Ilustrasi pabrik baja. Permintaan baja semster I 2019 sempat melemah seiring denga tahun politik dan Lebaran.

Untuk mendorong  pertumbuhan kinerja, perseroan telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure  sekitar US$ 150 juta atau setara Rp 2,1 triliun yang diprediksi terus meningkat setiap tahun. Sebab, saat ini perseroan tengah memodernisasi pabrik baja di Cikarang, Jaawa Barat. Pihaknya bahkan telah memiliki kontrak pembelian mesin modern dari Eropa dan Tiongkok.

Untuk mendanai kebituhan ekspansi, perseroan menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun perusahaan menargetkan dana segar Rp 1,1 triliun dari aksi korporasi tersebut.

Selain mendanai ekspansi, mayoritas dana hasil IPO juga akan digunakan untuk melunasi utang terkait akuisisi produsen baja. 

(Baca: Resmi Tawarkan Saham, Gunung Raja Paksi Bidik Rp 1,1 T untuk Akuisisi)

Perusahaan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,2 miliar lembar saham dengan kisaran harga Rp 832-900 per saham. PT Kresna Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas ditunjuk sebagai Pelaksana Emisi Saham. Selain melaksanakan IPO, perusahaan menawarkan obligasi wajib konversi (OWK).

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...