Induk BUMN Rumah Sakit Tekan Biaya Obat Hingga 15 Persen

Miftah Ardhian
9 Mei 2017, 13:53
BUMN
Arief Kamaludin (Katadata)

Meski begitu, Deny mengatakan, holding RS BUMN ini masih dalam taraf pengelolaan saja. Jadi, holding belum termasuk tahap pengalihan aset, melakukan inbreng saham, maupun akuisisi perusahaan.

Saat ini, Pertamedika IHC masih mempertanggungjawabkan kinerjanya ke induk usahanya yakni PT Pertamina (Persero). Sedangkan kemajuan bisnis RS BUMN di bawah holding dikomunikasi dengan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Rini pernah mengatakan, IHC menjadi sebuah jaringan pengelolaan rumah sakit atau operatorship terbesar di Indonesia. Perusahaan ini mengelola lebih dari 70 rumah sakit BUMN. Pembentukan holding rumah sakit BUMN diharapkan dapat meningkatkan posisi tawar dan daya saing dalam bisnis rumah sakit.

"Diharapkan dapat menjadi kekuatan jejaring bagi rumah sakit milik BUMN," ujar Rini dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (22/3). Kekuatan ini utamanya dalam hal pengadaan barang dan sumber daya manusia, melalui transfer pengetahuan dan peningkatan keahlian tenaga medis.

Dia berharap dengan holding ini dapat membuat tata kelola rumah sakit BUMN menjadi semakin baik dan berkelas dunia. Selain mengakomodasi pembiayaan kesehatan melalui BPJS, rumah sakit BUMN harus mampu meningkatkan pelayanan dan teknologi. Dengan begitu masyarakat tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...