Pertamina EP Pangkas Produksi jika Harga Minyak Indonesia Capai US$ 30

Image title
7 April 2020, 18:53
harga minyak, pertamina, migas
/home/ubuntu/Pictures/antarafoto/cropping/production/original/ANT20190926167.jpg
Ilustrasi, petugas memeriksa pipa pemisahan minyak, air dan gas di Stasiun Pengumpul Kenali Asam, Pertamina EP Field Jambi pada Kamis (26/9/2019). Pertamina EP akan merevisi RKAP tahun ini jika harga minyak Indonesia (ICP) turun hingga US$ 30 per barel.

"Lifting terdampak dengan penerapan kebijakan masing-masing daerah terhadap pekerja dari luar wilayahnya, harus karantina 14 hari dan rapid test," kata Nanang.

Pertamina EP pada tahun ini menganggarkan belanja modal sebesar US$ 784 juta atau sekitar Rp 10,96 triliun. Anggaran tersebut meningkat 18,6% dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya sebesar US$ 661 juta atau Rp 9,24 triliun.

Adapun produksi minyak PEP saat ini telah mencapai 81.601 ribu barel minyak per hari (bopd) atau 96% dari target. Sedangkan produksi gas mencapai 956 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) atau 105% dari target. Pada tahun ini perusahaan menetapkan target produksi minyak sebesar 85.000 bopd dan gas sebesar 909 mmscfd.

Sepanjang tahun lalu, lifting minyak Pertamina EP hanya mencapai 82.194 bopd atau 96,7% dari target 85 ribu bopd. Untuk realisasi lifting gas hanya mencapai 749 mmscfd atau 92,5% dari target 768 mmscfd.

(Baca: Pertamina Putuskan Mengebor 44 Sumur Blok Rokan Tahun Depan)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...